Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lolos dari Maut berkat Batal Duduk di Tengah Metromini yang Tertabrak Kereta

Kompas.com - 07/12/2015, 11:44 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Amanudin (23) menjadi salah satu penumpang metromini yang selamat dari kecelakaan tabrakan dengan kereta rel listrik (KRL) di pelintasan Tubagus Angke, Tambora, Jakarta Barat, Minggu (6/12/2015).

Saat itu, dia sedang bersama kekasihnya, Kusnawati alias Uus (21), di dalam metromini naas bernomor polisi B 7060 FD tersebut.

Sama dengan Amanudin, Uus juga menjadi korban selamat yang mengalami luka-luka. Keduanya dirawat di RS Sumber Waras, Jakarta Barat.

Uus masih berada di ruang ICU dengan kondisi yang belum berubah seperti saat dibawa ke rumah sakit.

Kakak kandung Amanudin, Ihya Udin (30), mengatakan, adiknya itu sedang menumpang bus metromini tersebut untuk mengantar pulang Uus.

"Dia dari kontrakannya di Tambora mau nganter ceweknya (Uus) ke kontrakan. Saya enggak tahu kontrakan pacarnya di mana," kata Ihya, saat ditemui Kompas.com di RS Sumber Waras, Jakarta Barat, Senin (7/12/2015).

Belum banyak yang ia dapat gali keterangannya dari sang adik. Namun, adiknya bercerita, Uus sempat ingin duduk di tengah bus.

"Pacarnya mau di tengah, tetapi Amanudin bilang, 'Sudah di belakang (bus) saja'," ujar Ihya.

Metromini yang menerobos palang pelintasan akhirnya dihantam KRL di bagian tengah bus. Pasangan kekasih itu selamat dengan luka parah.

Dokter jaga UGD Sumber Waras, Siana Djaja, mengatakan, Aminudin kini sudah dipindahkan ke ruang perawatan biasa di ruang Asoka. Kondisi Aminudin sudah membaik. Namun, Uus masih berada di ICU.

"Yang satu (Uus) di ruang ICU saya belum lihat perkembangannya yang terakhir. Kondisi yang di ICU sekarang masih tidak sadar sepenuhnya, cuma bukan koma. Kalau dipanggil baru dia sadar," ujar Siana.

Cedera yang paling parah dialami kedua korban, menurut dia, ada di bagian kepala, yakni luka robek. Namun, di bagian tubuh lain, seperti tangan, juga mengalami luka.

Siana belum dapat memperkirakan kapan waktu kedua pasien dapat pulih.

"Belum tahu perkembangannya karena waktunya masih terlalu pendek. Jadi, kita belum bisa kasih tahu perkembangan selanjutnya sampai kapan (pulih)," ujar Siana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com