Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kakak Sekarang Ada di Surga..."

Kompas.com - 08/12/2015, 15:27 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selviany Wati Nugroho (5,5), adik Amanda Dwi Nugroho yang tewas tersetrum di Senayan Trade Center (STC), ikut dijadikan saksi dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jalan Bungur Besar Raya, Selasa (8/12/2015).

Saat duduk di bangku saksi, Selviany mengenakan gaun berwarna putih dengan rambut dikuncir dua. Dia didampingi oleh kedua orangtuanya, Eveline dan Siswono.

"Halo, tidak usah takut ya. Oom mau tanya nama adik siapa?" ujar Hakim Ketua Ian Panopo kepada Selviany, Selasa.

Sambil malu-malu, Selviany mengatakan namanya adalah Via. Via merupakan nama panggilan Selviany.

Hakim pun mencari data nama lengkap Via di dokumennya. Selama persidangan, Hakim berusaha mengajukan pertanyaan kepada Via dengan pendekatan khusus.

"Namanya Selviany Waty Nugroho. Panjang banget ya namanya, kalau aku namanya cuma Om Ian saja. Kok adik cantik ya namanya. Umurnya berapa?" ujar Ian.

Via menjawab bahwa usianya baru lima tahun.

Pada saat kejadian, Via juga sempat ikut tersetrum seperti kakaknya, Amanda, di STC. Namun, nyawa Via selamat karena diduga dia mengenakan alas kaki.

Hakim mencoba bertanya kepada Via mengenai kejadian saat itu.

"Selvy waktu itu lagi apa?" ujar Ian.

"Pegang besi," ujar Via.

"Terus habis itu rasanya bagaimana?"

"Gemeter."

"Bisa dilepas enggak besinya?"

"Bisa."

"Setelah itu Via nangis atau teriak, atau tertawa?"

"Nangis."

Selama menjawab pertanyaan Hakim, Via dibantu oleh kedua orangtuanya. Sebab, suara Via terlalu pelan dan terkadang kurang bisa didengar oleh hakim.

Hakim lain, Budi, sempat memprotes jaksa karena menghadirkan anak-anak untuk menjadi saksi dalam sidang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Megapolitan
Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Megapolitan
Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Megapolitan
Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

Megapolitan
Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Megapolitan
Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Megapolitan
5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

Megapolitan
Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Megapolitan
Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com