Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjual Obat Keras di Kalangan Pelajar Ini Gemetar Saat Digelandang ke Kantor Polisi

Kompas.com - 14/12/2015, 17:55 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hidayatullah (24) gemetaran digelandang ke kantor Polsek Pesanggarahan, Jakarta Selatan, Senin (14/12/2015). Ia kedapatan menjual obat keras di kalangan pelajar.

Wajah Hidayatullah tampak lesu dan dihadapkan ke dinding. Keringat mengucur deras dari kepala Hidayatullah.

Saat ditanya sudah berapa lama berjualan obat keras, Hidayat menjawab lewat isyarat tangan dengan menunjukkan empat jari tangan kanan sambil gemetar.

Mulutnya bungkam seribu bahasa dan hanya mengeluarkan suara seperti dengkuran saat ditanya yang lain.

"Dia (Hidayatullah) ini baru empat bulan beroperasi," kata Kapolsek Pesanggrahan Komisaris Afroni Sugiarto di kantornya, Jakarta Selatan, Senin (14/12/2015).

Saat ditangkap, residivis kasus yang sama ini kedapatan menyimpan 3.746 butir obat keras terlarang seperti Tramadol 5 Mg, Hexymer 2 Mg, LL (Vit B1), Alprazolam 1 Mg dan Valdimex.

Sasaran penjualan obat keras Hidayatullah yakni pelajar.

"Jadi dia menjajakan di kalangan pelajar," kata Panit Narkoba Polsek Pesanggrahan Ipda Imron.

Letak toko obat Hidayatullah di Jalan Manunggal nomor 3, Petukangan, Pesanggrahan, memang sudah jadi incaran polisi.

Selain itu, aktivitas toko tersebut mencurigakan karena sering disambangi pelajar. Para pelajar membeli obat keras tersebut tanpa resep dari dokter.

"Setelah itu dipakai buat nge-fly dan jadi tenang. Make-nya itu biasa di rumah dan di tanah kosong," kata Imron.

Hidayatullah kini mendekam di balik jeruji besi Polsek Pesanggrahan. Ia dikenakan Pasal 196 Sub Pasal 197 UU RI Nomor 36 Tahun 1996 tentang Kesehatan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com