Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaum Perempuan, Waspadai Kejahatan Angkot di Jakarta Timur

Kompas.com - 15/12/2015, 11:00 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Angkutan umum, seperti angkot, belum cukup aman bagi kaum perempuan. Tiga kasus perampokan dengan korbannya perempuan terjadi di wilayah Jakarta Timur dalam dua bulan terakhir.

Pelaku berjumlah lebih dari tiga orang. Tak jarang korban diancam dengan pisau. Pelaku menyamar menjadi penumpang dan bekerja sama dengan sopir angkot.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Husaimah mengatakan, komplotan itu beraksi saat situasi angkot sepi, hanya tersisa korbannya.

"Beraksinya pas sepi tinggal korbannya. Kemudian, korbannya diajak putar-putar sama kayak naik angkot gitu. Jadi, pelakunya ada yang sebagai penumpang dan sopir," kata Husaimah kepada Kompas.com, Selasa (15/12/2015).

Dari tiga pelaku yang ditangkap, salah satunya, yakni Pernado Naibaho, bahkan disebut melakukan aksinya di tiga kasus yang sedang ditangani Polres Jakarta Timur.

"Iya, Pernando ini di tiga TKP dia ikut terus," ujar Husaimah.

Hal ini seperti pada kasus seorang mahasiswi bernama Nurul yang dirampok di angkot KWK T 19, di Jalan Supriyadi, Ciracas, Jakarta Timur.

Pelaku membawa kabur 3 ponsel, 1 laptop, 1 cincin mas seberat 1,8 gram, 2 buah kartu ATM, dan uang tunai Rp 600.000.

Kejadian kedua menimpa Yulianti. Di dalam angkot M 01, Pernando dan dua temannya menodongkan pisau ke arah korban dan memaksa korban diam, kemudian mengambil barang korban. Ia kehilangan dompet berisi kartu ATM serta uang sebanyak Rp 2 juta.

Terakhir, korban komplotan ini ialah Yuliha, yang sedang menumpang angkot M 01. Perempuan itu harus kehilangan cincin emas, sebuah ponsel, kartu ATM, dan uang Rp 23 juta.

Husaimah melanjutkan, kini pihaknya tengah mengejar dua pelaku lain yang belum tertangkap.

Adapun selain Pernando, identitas dua pelaku lain yang sudah tertangkap ialah Benny Tambunan dan Christian AJ Tambunan.

Polisi mengamankan tiga angkot, yakni dua mikrolet M-01 A jurusan Kampung Melayu-Senen bernomor polisi B 1601 VT dan B 1375 TV dan KWK T 19 jurusan Depok-TMII bernomor polisi B 2265 QO. Polisi juga menyita sisa hasil kejahatan mereka berupa uang sebesar Rp 2,2 juta.

Kini, tiga dari lima pelaku ditahan. Dua lainnya sedang dalam pengejaran aparat. Para pelaku dijerat dengan Pasal 365 KUHP dengan ancaman di atas lima tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com