Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depan Anies Baswedan, Ahok Berani Sombong

Kompas.com - 22/12/2015, 15:16 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memamerkan soal besarnya anggaran pendidikan Provinsi DKI Jakarta kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dan Wali Kota Pontianak Sutarmudji.

"Kami sediakan Rp 18 triliun untuk gaji. Jadi saya berani sombong, makanya kalau saya merasa anda enggak pantas jadi guru, anda harus pindah," ujar Ahok (sapaan Basuki) di Balai Kartini, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Selasa (22/12/2015).

Hal itu dia ceritakan ketika menjadi pembicara dalam diskusi berjudul "Pengelolaan Guru: Resentralisasi atau Desentralisasi?" yang diselenggarakan Indonesia Corruption Watch (ICW).

Selain dihadiri Anies dan Sutarmudji, acara itu juga dihadiri Gubernur Provinsi Banten Rano Karno.

Ahok mengucapkan itu ketika ditanya soal desentralisasi guru di Indonesia. Menurut Ahok, hal yang penting bukan soal desentralisasi melainkan perbaikan pendapatan guru.

Dulu, semua guru di Jakarta seolah berada di zona nyaman. Mereka tidak pernah diajak berkompetisi dalam memperbaiki kualitas diri mereka.

Tidak jarang, orang-orang yang mendaftar menjadi guru sesungguhnya tidak memiliki panggilan hati untuk mendidik. Semua dilakukan sebagai bangku loncatan untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Namun, kini sistem sudah berbeda. Semua guru-guru yang tidak bisa mengikuti konsep yang diinginkan Ahok harus diganti.

Oleh karena itu, anggaran besar yang sudah dikeluarkan oleh Pemprov DKI tidak sia-sia. Gaji yang besar sesuai dengan kualitas guru yang baik.

"Jadi kalau saya punya sekolah dan guru yang baik, guru yang jelek akan disingkirkan. Kalau saya jadikan BLUD, guru-guru swasta bisa pindah ke saya," ujar Ahok.

"Saya juga sudah putuskan tidak mau nambah PNS baru. Saya mau bajak yang hebat-hebat aja. Kira-kira itu idenya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com