Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramugari yang Ditangkap BNN Pernah Bekerja di Lion Air

Kompas.com - 23/12/2015, 17:44 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Umum Lion Air Edward Sirait membuat pernyataan terkait seorang pilot dan pramugari serta pramugara yang ditangkap BNN sedang pesta sabut di apartemen.

Terkait pilot berinisial SH, Edwar menegaskan bahwa dia belum menjadi pegawai bahkan pilot Lion Air.

"Satu calon pilot berinisial SH, perikatan kami dengan dia adalah pendidikan penerbang," ujar Edward di Lion Air Tower, Jalan Gajah Mada, Rabu (23/12/2015).

Edward menjelaskan SH merupakan mantan pilot di maskapai lain. Dia mulai memasukkan lamaran ke Lion Air pada Mei 2015. (Baca: Pilot yang Tertangkap Pakai Narkoba Sedang dalam Proses "Training")

Kata Edward, sertifikat penerbangan yang dimiliki oleh SH berbeda dengan pesawat yang dimiliki Lion Air. Sehingga SH perlu menempuh pendidikan terlebih dahulu supaya bisa menerbangkan pesawat yang dimiliki Lion Air.

"SH punya sertifikat yang berbeda sehingga harus pelatihan sampai enam bulan untuk bisa menerbangkan pesawat kami," ujar Edward.

Edward mengatakan sampai dengan penangkapan kemarin, SH belum dinyatakan lulus dan belum berstatus active crew. (Baca: Pilot, Pramugara, dan Pramugari Terjaring Razia Narkoba di Apartemen)

Sementara itu, mengenai satu pramugari berinisial SR dan pramugara berinisial MT, Edward menyatakan mereka sudah bukan lagi pegawai Lion Air.

Tanpa menyebutkan detail waktunya, Edward mengatakan SR dan MT sudah diberhentikan sebelum kejadian penangkapan itu berlangsung. Edward menegaskan SR dan MT bukan lagi pegawai Lion Air ketika ditangkap BNN.

"Sekarang sudah tidak jadi pramugari lagi. Kita evaluasi, mereka punya masalah dan kita proses untuk diberhentikan," ujar Edward.  (Baca: Tiga Awak Pesawat yang Ditangkap BNN Langsung Dipecat)

Sebelumnya diberitakan, tiga awak sebuah maskapai penerbangan ternama ditangkap dalam razia gabungan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Banten, TNI, dan Polri di sebuah apartemen di Jalan Marsekal Suryadarma, di kawasan Tangerang, Banten, Sabtu (19/12/2015).

Selain ketiga awak tersebut, seorang perempuan yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga turut terjaring. Para pelaku kedapatan menggunakan narkoba jenis sabu dan ganja. Semua pelaku juga dinyatakan positif menggunakan barang haram tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com