Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Batal Bangun Wisma Atlet, Modal untuk Jakpro Tetap Rp 2,29 Triliun

Kompas.com - 29/12/2015, 07:20 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski batal membangun wisma atlet, Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) dari Pemerintah Provinsi DKI untuk PT Jakarta Propertindo (Jakpro) pada tahun 2016  tidak akan berkurang.

PT Jakpro tetap akan mendapatkan Rp 2,29 triliun.

Kepala Badan Pengelola Keuangaan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, tidak dikuranginya PMP untuk Jakpro karena perusahaan tersebut akan membangun infrastruktur lainnya, seperti light rail transit (LRT) dan arena velodrome balap sepeda di Rawamangun, Jakarta Timur.

"Jadi, PMP ke Jakpro untuk bangun wisma atlet itu juga kurang. Karena kan ada beberapa proyek. Tapi karena wisma atletnya enggak jadi, ya sudah kita konsentrasi ke LRT," kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (28/12/2015).

Seperti diberitakan, DPR menolak hibah lahan milik Sekretariat Negara kepada Pemerintah Provinsi DKI. Dengan demikian, lahan yang berada di Kemayoran, Jakarta Pusat, akan tetap menjadi milik Sekneg.

Meski proses hibah batal, pembangunan wisma atlet di lokasi tersebut tetap dilanjutkan. Namun, pembangunannya tidak akan dilakukan oleh Jakpro, melainkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Menanggapi keputusan itu, Heru mengaku senang. Sebab, kata dia, para pejabat di lingkungan Pemprov DKI tidak perlu bertanggung jawab terhadap perkembangan pembangunan proyek tersebut.

"Saya alhamdulillah itu dikerjain Kemen PU-Pera. Jadi saya enggak mikir. Kalau diserahkan ke Pemda saya juga deg-degan, selesai enggak fisiknya dibangun," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com