Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TK Semai Benih Bangsa Baiturahman Bantah Gunakan Buku Radikalisme

Kompas.com - 22/01/2016, 09:53 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

Kompas TV Disdik Tarik Buku Radikalisme
JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus TK Semai Benih Bangsa Baiturahman di Cilodong, Depok, menyatakan tidak pernah menggunakan buku "Anak Islam Rajin Membaca" sebagai buku panduan pembelajaran.

Kepala Sekolah TK Semai Benih Bangsa Baiturahman, Zaenab, bahkan mengaku belum pernah mendengar buku yang disebut memuat paham radikal.

"Kami tidak pernah pakai. Saya justru baru tahu kalau ada buku yang seperti itu," kata Zaenab saat ditemui Kompas.com, di TK Semai Benih Bangsa Baiturahman, Cilodong, Depok, Jumat (22/1/2016).

Menurut Zaenab, selama ini, pihaknya hanya menggunakan buku-buku terbitan CV Anak Teladan Al Hijrah Kids sebagai buku panduan pembelajaran. Ia kemudian memperlihatkan buku-buku itu.

Dari yang diperlihatkan Zaenab, buku-buku yang digunakan TK Semai Benih Bangsa Baiturahman sebagai buku panduan pembelajaran adalah buku "Pandai Matematika, Menulis Huruf Sambung, Mengenal Huruf Arab, Mari Mengenal Huruf, Ayo Menggunting dan Menempel, dan Membaca dan Menulis".

Buku-buku itu sama sekali tidak memuat kata-kata yang berhubungan dengan paham radikal. "Cuma ini saja yang kami pakai, tidak ada yang lain," ujar dia.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pendidikan Non-Formal dan Informal (PNFI) Dinas Pendididikan Depok, Dadang Supriatna, menyatakan sudah menarik semua buku TK yang meresahkan seperti yang diungkapkan Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid, Rabu (20/1/2016).

Penarikan buku TK yang meresahkan itu sudah dilakukan pada November 2015 lalu dan dipastikan tidak ada lagi buku seperti itu yang dipakai di 385 TK, PAUD, dan kelompok bermain di Depok.

Menurut Dadang, buku TK itu hanya ditemukan di satu TK di Depok, yakni di TK Semai Benih Bangsa Baiturahman, di Cilodong, Depok.

"Sudah kita tarik sejak November 2015 lalu. Jumlahnya 175 buku dalam 35 jilid untuk 35 siswa TK di sana. Satu jilid ada lima buku sehingga totalnya ada 175 buku," kata Dadang kepada Warta Kota, Kamis (21/1/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com