Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Kejujuran Penaruh Sianida di Kopi Mirna

Kompas.com - 25/01/2016, 06:01 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya sudah meminta keterangan sejumlah pihak terkait meninggalnya Wayan Mirna Salihin (27) setelah meminum kopi yang ternyata bercampur sianida.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti meminta siapa pun pelakunya agar kooperatif mengakui perbuatannya ketimbang memberi keterangan berbelit-belit.

"Siapa pun yang melakukan ini lebih baik kooperatif dan itu jauh lebih meringankan daripada berbelit-belit," kata Krishna di Mapolda Metro Jaya, beberapa waktu lalu.

Menurut dia, jika pelaku tidak kooperatif, pihak kepolisian akan merekomendasikan kepada jaksa penuntut umum bahwa tersangka sejak awal berbelit-belit dan keterangannya menyembunyikan sesuatu.

"Lebih baik terbuka, menyatakan khilaf dan sebagainya, dengan mengakui perbuatannya," kata dia.

Jika tidak, kata Krishna, penyidik mempunyai cara untuk mengungkap kasus ini. Menurut dia, orang berbohong akan ketahuan.

Menurut dia, setiap keterangan orang yang berbohong, jika diulang lagi pertanyaannya, akan berubah-ubah.

"Seorang jujur dan tidak jujur terlihat dari sequence, konsisten apa enggak. Berbohong akan beranak kebohongan lain," kata dia.

Selasa (26/1/2016) besok, penyidik akan melakukan gelar perkara atau ekspose kasus kematian Mirna ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

Proses ekspose tersebut diharapkan dapat menentukan tersangka penaruh sianida dalam es kopi vietnam Mirna.

"Bagaimana hasil ekspose itu, mudah-mudahan penyidik sudah bisa melangkah menetapkan siapa tersangkanya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal di Jakarta, Minggu (24/1/2016).

Selain itu, lanjut Iqbal, polisi sudah lebih dulu menyandingkan berbagai motif dalam kasus Mirna. Motif itu untuk membantu penyidikan.

"Ketika sudah menetapkan tersangka, maka sudah kelihatan motif sebenarnya," kata Iqbal.

Ia berharap kasus ini akan segera terungkap. Selain itu, Iqbal meminta agar tidak ada yang menggiring opini dalam menetapkan tersangka.

"Ini harus hati-hati dan detail saat diuji di kejaksaan dan pengadilan tidak ada lagi bantahan," kata Iqbal.

Mirna meninggal seusai meminum es kopi vietnam di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, pada 6 Januari lalu. Saat itu, ia bersama dua temannya, yakni Jessica dan Hani.

Hasil penyelidikan mengungkapkan bahwa ada kandungan sianida di dalam kopi yang diminum Mirna. Sampai saat ini, polisi sudah memeriksa sejumlah saksi, termasuk Jessica, Hani, suami Mirna, serta saudara kembar Mirna.

Kompas TV Polisi Minta Penabur Sianida Mengaku

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com