Lulung, sapaan Lunggana, mengaku ingin agar para hakim dan pejabat Pemerintah Provinsi DKI berani jujur dalam kasus dugaan korupsi pengadaan UPS tahun 2014.
"Ini adalah ungkapan hati saya selama ini. Teman-teman tahulah selama ini ada penggiringan opini terhadap publik seolah-olah saya sudah bersalah terlebih dahulu. Oleh karenanya, hari ini adalah jawaban," kata Lulung jelang sidang di Pengadilan Tipikor, Kamis (28/1/2016).
Sorotan kemudian diarahkannya kepada para majelis hakim. Menurut Lulung, hakim tidak boleh terpengaruh oleh tekanan kekuasaan.
"Hakim harus berani jujur. Tidak ada lagi konspirasi kekuasaan di sini. Saya yakin hakim punya kepastian untuk menjadikan seorang tersangka," ujar dia.
Hari ini, Lulung dijadwalkan akan menjadi saksi sidang perkara pidana dugaan korupsi pengadaan UPS tahun 2014 untuk tersangka pejabat pembuat komitmen pengadaan UPS di Sudin Pendidikan Menengah Jakarta Barat pada 2014, Alex Usman.
Selain Lulung, saksi lain yang juga akan dihadirkan adalah Ketua DPRD DKI periode 2009-2014 Ferrial Sofyan, Ketua Komisi E Muhammad Firmansyah, dan anggota Komisi E Fahmi Zulfikar.
Dua nama terakhir itu saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka untuk kasus yang sama. Lulung berkeyakinan bahwa sebenarnya masih banyak lagi orang yang laik jadi tersangka dalam kasus ini, terutama dari unsur eksekutif. Ia kemudian menyebut sejumlah nama pejabat Pemprov DKI.
"Jadi jangan hilirnya, hulunya dong sekarang. Makanya saya berani bilang jujur, termasuk para saksi dan jaksa," ucap politisi PPP ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.