"Hasil lab menyatakan, unsur barang plastik atau karet yang diduga menyerupai alat kontrasepsi tersebut non-identik dan tidak mengandung bahan berbahaya atau bukan merupakan alat kontrasepsi sejenis kondom," kata Kasubdit Industri dan Perdagangan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Agung Marlianto, Kamis (4/2/2016).
Menurut Agung, informasi mengenai hadiah dalam jajanan anak "Kotak Kado" yang mirip kondom tersebut berawal dari laporan perempuan bernama Salem pada 30 Desember 2015. (Baca: Heboh "Kotak Kado" dan Produsen yang Misterius).
Salem melihat ada yang janggal pada dagangan milik pemilik warung bernama Asrumi. Salem pun melaporkan hal janggal itu kepada Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).
Informasi itu pun menyebar hingga Yayasan Kita dan Buah Hati (YKBH) mendapatkan jajanan anak-anak mirip kondom di sekitar SD Negeri di Pekayon, Kota Bekasi.
Informasi tersebut diteruskan ke polisi untuk ditindaklanjuti. Polisi yang memeriksa pun mendatangi Asrumi, sebagai pedagang yang menjual jajanan itu.
Polisi juga mendatangi agen jajanan makanan lainnya. Dari sana, diperoleh info harga satuan jajanan "Kotak Kado" dijual seharga Rp 1.000.
Kemudian, Ditreskrimsus Polda Metro Jaya bersama Polresta Bekasi mengecek pabrik yang memproduksi jajanan "Kotak Kado", yakni PD Supergirl Utama Food di Dadap, Tangerang.
Di sana, diketahui bahwa produsen jajanan tersebut sudah diperiksa oleh BPOM Provinsi Banten dan produk yang bernama Susumas Moccacino telah disegel.
"Petugas juga dapat informasi produk itu tidak dijual bebas, tapi harus lewat agen yang ditunjuk di Jakarta Barat, Jakarta Timur, Tangerang, dan Bandung," tutur Agung.
Dari pemeriksaan menyeluruh, polisi tidak menemukan adanya benda menyerupai kondom.
Menurut polisi, benda karet di dalam jajanan "Kotak Kado" hanyalah balon mainan sebagai hadiah agar anak-anak tertarik.
Melalui peristiwa ini, Agung menghimbau, agar masyarakat dapat langsung melapor dan tidak asal menyebarkan informasi yang belum tentu benar. (Baca: BPOM: Plastik Elastis di "Kotak Kado" Bukan Kondom).
Kendati demikian, polisi tetap memantau penjual jajanan anak-anak di Bekasi dan sekitarnya.