Rosida merupakan penderita kanker payudara akut. Kondisinya kini jauh lebih baik, sebelum ia masuk rumah sakit pada Sabtu (6/2/2016) lalu.
"Sebelum di rumah sakit, Ida (panggilan Rosida) tinggal di gerobak," kata Rosiana (43), adik dari Rosida kepada Kompas.com di RS Kanker Dharmais, Jakarta Barat, Senin (8/2/2016).
Selama empat hari, Rosida tinggal di gerobak dan hanya mengandalkan belas kasihan.
Rosiana bercerita, kakanya yang merupakan janda dengan satu orang anak ini diusir oleh pemilik kontrakan di Cibinong sebelum tidur di gerobak.
Rosida diminta angkat kaki lantaran kondisi kontrakan yang tak layak huni akibat penyakit Rosida.
"Kakak saya itu enggak bisa ngapa-ngapain karena sakitnya itu. Jadi buang air dan kotorannya di dalam. Saat dilihat pemilik kontrakan, dia langsung disuruh keluar," kata Rosiana.
Keluarga tak mampu
Keluarga Rosida berasal dari keluarga kurang mampu. Suami Rosida meninggal dan anaknya tak jelas rimbanya.
Selain itu, keluarga Rosida juga mengaku tidak dapat menampung Rosida lantaran juga punya urusan sendiri.
Akhirnya keluarga memutuskan agar Rosida tinggal sendiri di rumah kontrakan.
"Kita dari keluarga patungan untuk bayar kontrakan," kata Rosiana.
Untuk memastikan kondisi Rosida, keluarga menjenguk secara bergantian. Namun, Rosida akhirnya diminta keluar oleh pemilik kontrakan lantaran dianggap mengotori dan mengganggu lingkungan sekitar.
Bau kotoran dan penyakit Rosida juga dianggap salah satunya. Salah satu kakak Rosida yang bertempat tinggal di bedeng perusahaannya kemudian berinisiatif agar Rosida tidur di gerobak pemulung.
"Gerobak itu bekas tukang rongsokan. Kemudian dipakai oleh Ida," kata Rosiana.