Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki Hubungan Masa Lalu di Balik Tewasnya Mirna

Kompas.com - 10/02/2016, 07:44 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wayan Mirna Salihin (27) tewas di depan mata teman-temannya sendiri. Jessica Kumala Wongso, temannya, diduga menaruh racun sianida di dalam es kopi vietnam Mirna saat berjumpa di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Rabu (6/1/2016) sore.

Bersama Jessica dan Mirna, ada pula Hani Juwita Boon yang turut serta ikut dalam pertemuan yang sudah direncanakan tersebut. Ketiganya, bersama satu teman lainnya, Vera, memang sudah berniat untuk temu kangen di Kafe Olivier.

Mereka kuliah di tempat yang sama, yaitu di Billy Blue College, Sydney, Australia, sekitar delapan tahun lalu.

Tak kenal dekat

Keempatnya tidak bertemu dalam satu waktu. Jessica lebih dulu mengenal Hani. Setelah itu baru Mirna berkenalan dengan Jessica.

"Hani itu lebih kenal dengan Jessica daripada Mirna," kata Edi Dermawan Salihin, ayah dari Wayan Mirna dalam acara "AIMAN" di Kompas TV, Senin (8/2/2016).

Jessica sendiri mengakui hal itu dalam wawancara dengan salah satu stasiun televisi swasta. Menurut Jessica, dia tidak terlalu dekat dengan Mirna selama di Australia.

"Tapi, kita tidak pernah sampai sahabat baik dan curhat. Tidak pernah," kata Jessica.

Jessica dan Mirna juga hanya bertemu di beberapa tempat, seperti kampus dan saat ada janjian. Di Australia, Mirna dan Jessica juga tidak tinggal di satu tempat yang sama.

"Kita kebanyakan main-main saja. Pergi ke mal, makan di kafe. Hal-hal yang dilakukan anak kuliah," kata Jessica.

Malas bertemu

Kendati sebagai teman, Mirna dan Jessica ternyata memiliki hubungan yang berbeda. Dermawan menceritakan, saat di Australia, anaknya kerap kali malas bertemu dengan Jessica.

"Misalnya, 'Rif, lu temenin gue yuk, gue lagi mau ketemu sama Jessica.' 'Kenapa? Biar aja cewek-cewek.' 'Enggak ah, lu temenin gue'," kata Dermawan.

Dermawan menyebut Jessica dan Mirna tak pernah jalan berdua. Salah satunya karena Mirna merasa Jessica memiliki sifat yang aneh.

"Kadang-kadang ngajak Sendy, Hani. Enggak pernah mereka pergi sendiri. Dia enggak pernah jawab kenapa. Dia cuma bilang, 'Enggak sreg, anehlah sifatnya, kadang-kadang baik sama gue'," kata Dermawan.

Halaman:


Terkini Lainnya

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com