"Azis mengaku tokoh, dia bukan daeng. Azis namanya," ujar Krishna di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (16/2/2016).
Krishna beralasan, daeng merupakan gelar untuk salah satu suku di Sulawesi Selatan.
Krishna, ketika menjadi Kapolsek Metro Penjaringan, Jakarta Utara, tahun 2002, pernah berurusan dengan Azis. Dalam bukunya yang berjudul Geger Kalijodo, Krishna menulis bahwa seorang pemimpin kelompok etnis di Kalijodo pernah mengarahkan pistol untuk menembak dirinya.
Peristiwa itu terkait tindak pidana pembunuhan yang kemudian memicu konflik antar-etnis di Kalijodo.
Dalam buku itu, Krishna menyebut orang yang hendak menembaknya sebagai "Bedul" (Baca: Krishna Murti Pernah Ditodong Pistol oleh Preman Kalijodo).
Dalam sebuah wawancara dengan Kompas TV pada Jumat (12/2/2016), Azis mengaku bahwa dirinya memang pernah menodongkan pistol ke arah Krishna.
"Itu benar, saya menodongkan pistol. Persoalannya, saya belum tahu, Pak Krishna adalah Kapolsek (Metro) Penjaringan," kata Azis dalam wawancara itu.
"Dia (Krishna) belum kami kenal, tidak pakai seragam polisi," kata Aziz (Baca: Pengakuan Daeng Azis Saat Todongkan Pistol ke Krishna Murti di Kalijodo).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.