Juru bicara Teman Ahok, Amalia Amaningtyas, mengatakan, pergerakan Teman Ahok selama ini murni tumbuh atas dukungan rakyat, bukan partai.
"Kalau ditanya rencana ke depan kami harus berhadapan dengan PDI-P, ya kami sih santai aja. Toh yang membuat Teman Ahok besar kan karena memang masih banyak masyarakat Jakarta yang menyerahkan dukungan agar Ahok maju independen," kata Amalia saat dihubungi via telepon, Senin (22/2/2016).
Ia mengatakan, dirinya masih berpegang teguh pada janji Ahok yang akan menggunakan jalur independen untuk maju dalam pilkada. Amalia mengatakan, saat ini mereka memilih lebih fokus mengumpulkan KTP buat Ahok, tanpa memusingkan penolakan partai.
Harapannya, Ahok segera mendeklarasikan diri jika KTP sudah terkumpul sebanyak 1 juta. Dengan demikian, Ahok tidak perlu tergoda rayuan partai.
"Yang pasti, kami tetap pada tujuan akan mengusung Pak Ahok maju melalui jalur independen. Untuk itulah kami tetap fokus mengumpulkan KTP dukungan untuk memenuhi target 1 Juta KTP seperti yang diinginkan Pak Ahok," kata dia.
Ahok mengaku, ada permasalahan komunikasi dengan PDI-P. Partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu punya 28 kursi di DPRD DKI. Dengan jumlah kursi sebanyak itu, PDI-P dapat mengusung calon gubernur sendiri, tanpa harus berkoalisi dengan partai lain. Partai politik harus punya 22 kursi di DPRD DKI Jakarta untuk bisa mengusung seorang calon gubernur.
"Masalahnya, PDI-P merasa mereka mau mengusung (calon gubernur) karena dia mampu. (PDI-P) tidak mau mendukung Teman Ahok," kata Ahok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.