Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mau Dibilang Apa Lagi, Alhamdulillah Ajalah"

Kompas.com - 23/02/2016, 22:22 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Belum dipasangi oleh lampu menyebabkan unit hunian di Rusun Marunda terasa gelap. Kondisi lantai yang berdebu pun tampak jelas saat Jum (35) menginjakkan kakinya pertama kali ke hunian barunya tersebut.

Jum merupakan warga Kalijodo RT 06 RW 05, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, yang direlokasi ke Rusun Marunda. Meski kondisi rusun itu tampak kotor, Jum tak ingin mempermasalahkannya.

Baginya, perpindahan itu telah membuat sebuah perubahan yang berarti bagi dirinya. Salah satu alasannya adalah mengenai luas hunian yang ditempatinya saat ini. Rusun dengan tipe 36 yang memiliki dua kamar tidur, satu kamar mandi, dapur, ruang tamu, dan tempat jemur itu dirasa lebih baik dibanding rumahnya di Kalijodo.

"Di Kalijodo mah kecil rumahnya. Tidur aja rame-rame. Di rusun ini bisa dibilang ukurannya sampai dua kali lebih besarlah," tutur Jum di Rusun Marunda, Jakarta Utara, Selasa (23/2/2016).

Saat pindah ke rusun ini, Jum membawa hampir seluruh barang yang dimilikinya saat tinggal di Kalijodo. Mulai dari pakaian, kasur busa tipis, tikar, sampai lemari plastiknya. Meski harus rela meninggalkan kawasan yang telah dihuni sejak turun-temurun, ia mengaku senang bisa mencoba tinggal di rusun. Baginya, ini merupakan pengalaman pindah rumah pertama.

"Yang penting juga, semoga cocok sama warga yang udah lama tinggal di sini," tambahnya.

Sementara itu, pendapat berbeda datang dari warga Kalijodo bernama Yanti (56). Ketika datang ke Rusun Marunda pada hari Minggu lalu, ia mendapatkan kondisi unit huniannya yang tak memiliki daun pintu.

Bahkan, pada kesempatan kedua kalinya Yanti mendatangi rusun itu, ia menemukan permasalahan pada pipa keran air. Pipa keran air yang terletak di sebelah kiri unit huniannya itu bocor. Hal ini mengakibatkan jalan kecil di depan huniannya itu kotor lantaran genangan air yang bercampur debu tebal.

Tak hanya itu, bagi dia, hunian di Rusun Marunda jauh lebih kecil dibanding rumahnya di kawasan yang terkenal akan hiburan malamnya. Ia menuturkan, saat di Kalijodo, rumahnya memiliki 13 unit kamar yang disewakan kepada para pendatang.

Meski begitu, ia hanya bisa mengucap syukur karena masih mempunyai tempat tinggal. "Mau bilang apa lagi. Alhamdulilah ajalah," kata Yanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com