Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagai Upaya Yusril Galang Dukungan untuk Maju Pilkada

Kompas.com - 02/03/2016, 08:36 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Hukum dan Perundang-undangan Yusril Ihza Mahendra baru saja mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Pertemuan keduanya merupakan bagian dari rencana Yusril mencari dukungan guna maju di pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017. (Baca: Apakah Yusril Akan Diusung Demokrat Setelah Bertemu SBY?).

Sebelum bertemu SBY, Yusril juga sempat mengadakan pertemuan dengan para petinggi partai politik lainnya, seperti dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djajohadikusumo.

Ia juga sempat didatangi Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Boy Sadikin. Menurut Yusril, pertemuannya dengan para petinggi partai politik tersebut merupakan salah satu cara untuk meningkatkan dukungan.

Ia berharap, ke depannya dia bisa lebih banyak mendatangi pimpinan partai.

Semua ini, kata dia, demi mempersiapkan diri sebelum menghadapi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam medan pertarungan Pilkada. (Baca: Pilkada DKI 2017, Ajang Pertarungan "Dua Belitung"?).

"Ini kami lakukan agar rakyat bisa fokus memilih gubernur DKI seperti pilpres yang lalu antara Jokowi vs Prabowo," ujar Yusril, Senin (29/2/2016).

Selain menggalang dukungan melalui partai, Yusril juga menggalang pengumpulan data kartu tanda penduduk (KTP), seperti yang dilakukan Teman Ahok.

Dia optimistis dapat mengumpukan 1 juta fotokopi dalam empat bulan. Proses tersebut direncanakan bakal dimulai pada 1 Maret ini.

Untuk itu, Yusril mengaku telah menyusun strategi pengumpulan fotokopi KTP. Pola pengumpulan data KTP yang dia lakukan adalah dengan cara mengerahkan 10 orang sebagai tim pengumpul tanda tangan.

Kesepukuh orang itu nantinya akan merekrut 10 orang lagi per kelurahan dengan target 100 tanda tangan dukungan per hari. (Baca juga: Tak Ada Ridwan Kamil, Masih Ada Yusril dan Adhyaksa Tandingi Ahok).

Kepada warga yang dimintai dukungannya, Yusril akan menulis surat permohonan agar warga menyetujui dan mendukung siapa pun wakil yang nantinya akan dia pilih.

Dengan cara ini, dia yakin mampu mengumpulkan 1 juta KTP sebelum pendaftaran jalur independen dibuka pada Juli 2016.

"1 Maret itu kami mulai kumpulkan tanda tangan. Optimistis tiga bulan akan terkumpul sejuta (tanda tangan)," kata Yusril di kantornya di Mal Kota Casablanca, Jakarta Selatan, 25 Februari lalu.

Menurut Yusril, dua cara yang ditempuhnya dalam upaya maju di Pilkada 2017 itu akan efektif untuk sosialisasi. (Baca: Menyoal Rencana Yusril di Pilkada DKI 2017).

Bila dua cara itu berhasil, maka dia akan menentukan sikap untuk memilih jalur pencalonan yang akan di ambil pada Juni mendatang.

"Kenapa saya tidak semata-mata menggalang kekuatan partai saja? Karena ini sekaligus sosialisasi kita dari level yang paling bawah. Dengan kita mengumpulkan dukungan, maka proses sosialisasi akan jauh lebih sempurna," ujar pria yang saat ini aktif sebagai pengacara ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com