Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Kabel-kabel Tak Ganggu Saluran Air, Pemprov DKI Segera Bangun "Manhole"

Kompas.com - 02/03/2016, 13:55 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai tahun ini akan membangun saluran khusus atau manhole untuk jaringan utilitas di dalam tanah. Tujuannya untuk menata semua jaringan utilitas, baik kabel listrik, telepon, maupun serat optik, di seluruh Ibu Kota.

Kepala Seksi Pembangunan dan Peningkatan Dinas Bina Marga Ricky Janus mengatakan, dengan adanya manhole, jaringan utilitas tidak perlu lagi menumpang di saluran air.

"Jadi, kalau nanti ada pemasangan kabel, tidak perlu lagi bongkar-bongkar trotoar, tinggal dimasukin aja ke manhole," ujar Ricky kepada Kompas.com, Rabu (2/3/2016).

Menurut Ricky, saluran khusus untuk jaringan utilitas yang nantinya dibangun akan terpasang di kedalaman 2 meter dengan lebar 1,5 meter. Saluran ini nantinya akan dilapisi dengan beton.

Untuk tahap awal, manhole akan dibangun di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat; Terminal Rawamangun, Jakarta Timur; kawasan Blok M, Jakarta Selatan; kawasan Terminal Grogol, Jakarta Barat; dan kawasan Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Kalau untuk kawasan Jakarta Pusat, yang sudah pasti di Tanah Abang. Kalau memang ada perubahan, misalnya harus juga di Jalan Medan Merdeka, nanti kami akan masuk," ujar dia. (Baca: Petugas Juga Temukan Gergaji dan Golok di Saluran Air Medan Merdeka Selatan)

Dalam beberapa hari terakhir, petugas dari Dinas Tata Air menemukan tumpukan kulit kabel bekas di sepanjang selokan Jalan Medan Merdeka Selatan. Jumlahnya sudah mencapai 12 bak truk.

Kesemrawutan kabel di Jakarta sudah kerap kali dikeluhkan oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Ia bahkan sering menuding, kemunculan genangan merupakan akibat dari semrawutnya kebel yang membuat saliran air tidak dapat berfungsi optimal. (Baca: Bekas Galian Kabel Optik Bikin Susah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com