Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permukiman Belakang Gang Arus Masih Jadi "Langganan" Banjir

Kompas.com - 07/03/2016, 11:22 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Permukiman di belakang Gang Arus, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, masih jadi "langganan" banjir.

Kawasan di bibir aliran Sungai Ciliwung tersebut dihuni ratusan warga. Pada Minggu (6/3/2016), kawasan itu kembali digenangi air dari subuh hingga menjelang sore. (Baca: Genangan Air di Kemang Timur Akibat Longsor)

Genangan air disebabkan debit air Ciliwung yang meningkat akibat hujan di kawasan Bogor.

"Kemarin itu banjirnya satu meter lebih," kata Abdul Muti (46), warga RT 10 RW 02, kepada Kompas.com, Senin (7/3/2016) pagi.

Abdul mengatakan, bagi warga bantaran Ciliwung, banjir sudah biasa dihadapi. Jika Ciliwung meluap, rata-rata tinggi air yang menggenangi tempat tinggalnya lebih kurang 1,5 meter-2 meter.

Kalau banjir makin parah, biasanya, Abdul dan warga lainnya mengungsi di posko yang dibangun di kawasan yang lebih tinggi.

"Kalau enggak kita bertahan di lantai dua rumah," ujar Abdul. Suka tak suka, warga dibuat sibuk dengan meluapnya Ciliwung ketika hujan.

Minimal, mereka menyelamatkan peralatan elektronik dan sepeda motor ke tempat yang lebih aman.

"Orang memang ada yang teriak, tetapi mau bagaimana memang posisinya sudah begitu. Ada yang sampai jual rumah, tetapi kebanyakan sudah nyaman di sini," ujar Abdul.

Secara terpisah, Ketua RW 02, Juanda, mengatakan, ada sekitar 400 kepala keluarga di wilayahnya yang terdampak langsung banjir. RW 02 sendiri berpenduduk sekitar 1.600-1.700 KK.

Sebanyak 400 KK yang terdampak banjir tersebut adalah yang menghuni bantaran Ciliwung di RT 09, 10, 11, dan RT 12 di RW 02.

"Ada juga empat RT lain yang terdampak banjir, tetapi di RW 01," kata dia.

Kalau banjir, lanjut Juanda, mulanya warga mengungsi di sebuah lapangan tak jauh dari mulut Gang Arus.

Namun, karena lapangan itu berubah fungsi jadi tempat parkir, warga mengungsi lebih ke bawah, dekat Ciliwung.

"Sekarang ada posko dari Kodim yang dibangun. Di sana jadi tempat pengungsian dan tempat masak warga," ujar Juanda.

Pantauan Kompas.com, di kawasan itu masih terlihat rumah warga yang temboknya basah akibat banjir.

Menurut warga, banjir hari Minggu kemarin menggenangi kawasan itu setinggi 170 sentimeter.

Sebagian permukiman warga dan jalan setapak yang jadi akses ke lokasi itu tampak masih berlumpur.

Kawasan permukiman warga di lokasi ini tampak berada di dataran yang lebih rendah dari Sungai Ciliwung. Dengan demikian, air luapan Ciliwung akan mudah memasuki rumah warga.

Kawasan ini termasuk wilayah yang hendak dinormalisasi pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Anggota Ormas yang Dianiaya di Jaksel Derita Tujuh Luka Tusukan

Polisi: Anggota Ormas yang Dianiaya di Jaksel Derita Tujuh Luka Tusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Penusukan yang Picu Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu

Polisi Tangkap Pelaku Penusukan yang Picu Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Masih Amankan Truk yang Ditabrak Porsche Cayman di Tol Dalam Kota

Polisi Masih Amankan Truk yang Ditabrak Porsche Cayman di Tol Dalam Kota

Megapolitan
Ikut Mengeroyok, Kakak Pelaku yang Tusuk Tetangga di Depok Juga Jadi Tersangka

Ikut Mengeroyok, Kakak Pelaku yang Tusuk Tetangga di Depok Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Harga Tiket Masuk Wuffy Space Raya Bintaro dan Fasilitasnya

Harga Tiket Masuk Wuffy Space Raya Bintaro dan Fasilitasnya

Megapolitan
Insiden Penganiayaan Jadi Penyebab Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu, Kubu Korban Ingin Balas Dendam

Insiden Penganiayaan Jadi Penyebab Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu, Kubu Korban Ingin Balas Dendam

Megapolitan
Begini Kondisi Mobil Porsche Cayman yang Tabrak Truk di Tol Dalam Kota, Atap dan Bagian Depan Ringsek

Begini Kondisi Mobil Porsche Cayman yang Tabrak Truk di Tol Dalam Kota, Atap dan Bagian Depan Ringsek

Megapolitan
Curhat Penggiat Teater soal Kurangnya Dukungan Pemerintah pada Seni Pertunjukan, Bandingkan dengan Singapura

Curhat Penggiat Teater soal Kurangnya Dukungan Pemerintah pada Seni Pertunjukan, Bandingkan dengan Singapura

Megapolitan
PKS Nilai Wajar Minta Posisi Cawagub jika Usung Anies pada Pilkada Jakarta 2024

PKS Nilai Wajar Minta Posisi Cawagub jika Usung Anies pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
PKB Minta Supian Suri Bangun Stadion jika Terpilih Jadi Wali Kota Depok

PKB Minta Supian Suri Bangun Stadion jika Terpilih Jadi Wali Kota Depok

Megapolitan
Lika-liku Suwito, Puluhan Tahun Berjuang di Jakarta buat Jadi Seniman Lukis

Lika-liku Suwito, Puluhan Tahun Berjuang di Jakarta buat Jadi Seniman Lukis

Megapolitan
Kembali Diperiksa, Korban Pelecehan Rektor Universitas Pancasila Ditanya Lagi soal Kronologi Kejadian

Kembali Diperiksa, Korban Pelecehan Rektor Universitas Pancasila Ditanya Lagi soal Kronologi Kejadian

Megapolitan
Polisi Tetapkan 12 Pelajar sebagai Tersangka Kasus Tawuran Maut di Bogor

Polisi Tetapkan 12 Pelajar sebagai Tersangka Kasus Tawuran Maut di Bogor

Megapolitan
Heru Budi Kerahkan Anak Buah Buat Koordinasi dengan Fotografer Soal Penjambret di CFD

Heru Budi Kerahkan Anak Buah Buat Koordinasi dengan Fotografer Soal Penjambret di CFD

Megapolitan
Amarah Warga di Depok, Tusuk Tetangga Sendiri gara-gara Anjingnya Dilempari Batu

Amarah Warga di Depok, Tusuk Tetangga Sendiri gara-gara Anjingnya Dilempari Batu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com