Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klinik yang Digerebek di Cilincing Sudah Tiga Kali Diminta untuk Tutup

Kompas.com - 08/03/2016, 20:05 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Dinas Kesehatan DKI menyatakan, Klinik Masunah yang digerebek di Cilincing, Jakarta Utara sebenarnya telah diminta untuk tutup.

Bahkan, pihak klinik disebut sudah membuat pernyataan yang berjanji akan menutup usahanya itu.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Maria Margareta mengatakan, klinik itu sudah diminta untuk ditutup sekai pada 2013 dan dua kali pada 2015.

"Sudin Kesehatan Jakarta Utara ini sudah tiga kali datang, dan klinik ini sudah janji mau tutup sudah buat pernyataan, tetapi tidak tutup-tutup," kata Maria di lokasi kejadian, Selasa (8/3/2016).

Menurut dia, Dinas Kesehatan meminta klinik itu ditutup karena dinilai tidak memenuhi persyaratan izin.

Untuk memperoleh izin, klinik itu harus memiliki tenaga medis yang juga memiliki izin praktik.

"Untuk diterbitkan izin klinik harus punya SDM yang sesuai dengan peraturan dan perundangan berlaku. Jadi harus ada tenaga medis dan tenaga kesehatan lain. Di sini ada delapan tenaga bidan yang sama sekali tak bisa menunjukkan SOP-nya, tak ada dokter satupun yang ada di sini," ujar Maria.

Selain izin, pihaknya menemukan klinik ini memiliki peralatan medis yang sudah karatan dan obat yang kadarluwarsa.

Limbah medis pun ada yang dibuang sekitar klinik. "Ini tidak dibenarkan sekali. Pembuangan limbah itu dapat mencemari lingkungan dan itu ada pasal khusus," ujarnya.

Mengenai kemungkinan adanya praktik aborsi di klinik ini, Maria mengatakan bahwa pihaknya bersama Polda Metro Jaya harus mendalami hal tersebut

"Terkait ada alat Kuret atau dugaan praktik aborsi, semestinya harus ada pembuktian lagi. Hal itu harus diselidiki secara mendalam," kata dia.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya dan Dinas Kesehatan DKI menggerebek klinik yang berlokasi di Jalan Cilincing Bhakti VI nomor 14 RT 08 RW06, Cilincing, Jakarta Utara tersebut.

Polisi mengamankan delapan bidan termasuk pemilik klinik Masunah. Sejumlah peralatan medis klinik ini diamankan petugas sebagai barang bukti.

Kasus ini masih dalam penanganan pihak kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com