Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Scania Temui Ahok Khusus untuk Tawari Bus

Kompas.com - 11/03/2016, 12:42 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah bus gandeng, Scania kembali menawarkan jenis bus lainnya kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Bus kali ini yang ditawarkan oleh produsen asal Swedia itu adalah bus maxi atau yang lebih dikenal bus single.

Penawaran ditandai dengan datangnya CEO Scania, Henrik Henrikssoon, menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jumat (11/3/2016).

Dalam kedatangannya langsung dari Swedia itu, Henrik membawa serta satu unit bus yang hendak mereka tawarkan. Pada kesempatan itu, Henrik bahkan sempat meminta Ahok untuk naik dan menikmati perjalanan dengan bus tersebut.

Didampingi Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Budi Kaliwono, mereka pun naik bus lalu menjajal rute melewati Jalan Medan Merdeka Selatan, Kebon Sirih, Medan Merdeka Timur, dan kembali lagi ke Balai Kota.

Usai mencoba, Ahok menilai bahwa bus tersebut sudah ideal untuk digunakan sebagai bus Transjakarta. Soalnya, formasi seluruh bangku sudah menghadap ke depan.

Baru-baru ini Ahok menginstruksikan agar PT Transjakarta mengubah formasi bangku dari sebelumnya menghadap ke sampung atau saling berhadapan menjadi menghadap ke depan. Tujuannya, agar penumpang bisa merasa lebih nyaman.

"Jadi semua bus kita, termasuk yang untuk ganti Metromini bentuk kursinya itu sudah mengarah kayak bus wisata," kata Ahok.

Menurut dia, bus maxi yang ditawarkan Scania ini lebih besar dari bus maxi pada umumnya.

Bus diketahui punya kapasitas 64 orang, yang terbagi atas 35 penumpang duduk dan 29 penumpang berdiri.

"Lebih gede dari bus single, tapi lebih kecil daripada bus gandeng," kata Ahok.

Ia mengatakan, bus-bus tersebut nantinya akan menjadi bagian dari peremajaan bus-bus Transjakarta.

"Kita udah kandangin 150 lebih bus TransJakarta. Pokoknya begitu enggak lolos uji kir, pasti langsung kita habisi," kata Ahok.

Sampai saat ini, tercatat sudah ada 31 unit bus Scania yang digunakan untuk layanan Transjakarta. Jenis bus yang digunakan adalah bus gandeng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com