Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aryo Djojohadikusumo Kritik Kebijakan Jakarta Bebas PBB

Kompas.com - 25/03/2016, 07:29 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VII DPR RI, Aryo Djojohadikusumo, mengeritik kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang membebaskan pembayaran Pajak Bumi Bangunan Pedesaan Perkotaan (PBB-P2) bagi wajib pajak yang menempati rumah dengan nilai jual obyek pajak (NJOP) Rp 1 miliar ke bawah.

Hal tersebut disampaikan politisi Partai Gerindra itu saat mengunjungi daerah pemilihannya di Warakas, Tanjung Priok, Kamis (24/3/2016).

Aryo menjawab seorang warga yang menanyakan kenapa ia tak lagi membayarkan PBB tahun ini.

"Gubernur harus jujur, ini sekarang digratiskan harus ada pertanggungjawabannya," katanya.

Aryo khawatir berkurangnya pendapatan daerah dari PBB akan membuat anggaran tidak  cukup. Ia mengeluhkan dana Posyandu yang sempat macet tahun lalu serta adanya penambahan petugas Pelayanan Terpadu Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).

"Saat ini Gubernur menjanjikan kenaikan berbagai macam pekerja. PPSU gajinya lebih besar dari RT RW. Ingat nggak tahun lalu Posyandu baru dapat uangnya Juni? Itu karena nggak ada duit. Ini sekarang (PBB) malah digratiskan," kata Aryo.

Ia keberatan Pemprov DKI Jakarta mengubah anggaran. Menurutnya, hal itu merupakan kepentingan jelang pemilihan kepala daerah 2017 mendatang.

"Apa tahun depan warga masih nggak bayar PBB? Atau bayar dua kali lipat? Saya nggak terima anggaran dipermainkan menjelang pilkada. Saya nggak rela warga saya ditipu oleh Pemprov," ujarnya.

Aryo merupakan putra dari Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo.

Tahun lalu, Pemprov DKI Jakarta mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 259 Tahun 2015 tentang pembebasan PBB-P2 atas rumah, rusunawa, rusunami dengan NJOP sampai dengan Rp 1 miliar. Kebijakan tersebut diambil agar warga dengan penghasilan pas-pasan tidak terbebani dengan PBB DKI Jakarta yang makin tinggi tiap tahunnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com