JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus korupsi yang sedang menjerat Mohamad Sanusi menjadi peringatan bagi sesama bakal calon gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra, yang Sandiaga Uno, untuk menghindari kasus serupa.
Usai lari pagi di Banjir Kanal Timur (BKT), Jakarta, Minggu (3/4/2016), Sandiaga yang didampingi istrinya Nur Asia, menuturkan bahwa ia kerap diingatkan keluarga, termasuk anak-anaknya, agar menghindari korupsi.
"Anak-anak saya bilang, 'Pa, sekarang kan nyalon, nanti nggak boleh (korupsi),'" kata Sandiaga menirukan pesan anak-anaknya.
Sandi yang pagi ini menyapa warga di BKT juga diingatkan oleh warga. Mereka mengingatkan agar para bakal calon tetap komitmen untuk tidak korupsi jika kelak terpilih.
"Tadi ada juga warga bilang biasanya kalau nyalon di depan baik, tapi di belakang nggak. Ini keprihatinan warga," ujar Sandi.
Ia menyatakan dengan tegas bahwa dirinya mendukung penuh langkah KPK dalam memberantas korupsi. Baginya, tidak ada kompromi untuk korupsi.
"Korupsi itu sudah jadi kanker bagi Indonesia, saya dari dunia usaha paham mengapa ekonomi kita tidak berkembang, itu karena praktik-praktik semacam ini," jelas Sandiaga.
Sandiaga Uno menjadi bakal calon kuat dari Gerindra setelah Sanusi tertangkap tangan oleh KPK pada Kamis malam lalu terkait tuduhan korupsi. Selain Sandiaga Uno dan Sanusi, nama lain yang masuk bursa penjaringan Gerindra antara lain anggota DPR RI Biem Benjamin, Ketua DPD Gerindra DKI Mohamad Taufik (kakak Sanusi), Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Sekretaris Daerah Saefullah, dan mantan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.