Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Warga Masih Menempati Kolong Tol Sedyatmo

Kompas.com - 05/04/2016, 20:59 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Deretan bangunan semi permanen memang sudah tak ada lagi di kolong Tol Sedyatmo yang berlokasi di Jalan Kepanduan 1, Penjaringan, Jakarta Utara. Hanya saja, sejumlah warga masih ada yang tetap menggunakan lahan sebagai tempat tinggal.

Beberapa warga, menaruh kasur mereka di atas dipan dari triplek-triplek usang di bawah Tol Sedyatmo. Tak hanya kasur,  ada pula warga yang masih menaruh sofa hingga peralatan masaknya di lokasi yang telah ditertibkan itu.

Bahkan, sejumlah warga lain yang tinggal di kolong Tol Sedyatmo masih sempat membuat tenda.

Salah satu warga yang masih menempati lokasi tersebut adalah Siti (56). Dirinya tinggal bersama suami dan empat anaknya.

Menurut Siti, ia masih menempati kolong Tol Sedyatmo lantaran sulit mencari rumah kontrakan yang sesuai dengan kondisi perekonomiannya.

"Ya karena petugasnya aja belom ada yang ngusir. Kalau ada juga pergi, namanya kita numpang," kata Siti saat ditemui di kolong Tol Sedyatmo, Jakarta, Selasa (5/4/2016).

Selain Siti, warga lainnya, Yono (36) pun masih menempati area tersebut. Suasana nyaman yang menjadi alasan baginya untuk bertahan. Alasan lainnya, beberapa kerabatnya pun sering kali mencari Yono ke kolong tol tersebut.

Meski begitu, ia berharap ada lahan pekerjaan dari pihak pemerintah, bila kolong Tol Sedyatmo sudah dibangun menjadi taman.

"Barangkali pas udah kelar, kita bisa dapat tempat buat dagang. Harapan saya sih itu aja," ucap pria asal Pandeglang, Jawa Barat itu.

Pantauan Kompas.com, kolong Tol Sedyatmo pun dijadikan tempat parkir bagi mobil-mobil truk. Sedangkan puing-puing yang sempat berserakan, kini jumlahnya sudah jauh berkurang.

Sejumlah pengumpul barang bekas pun, tampak di sekitar kolong tol. Mereka memunguti dan membawa kayu-kayu yang berserakan di kolong tol tersebut.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com