Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL dan Parkir Liar Masih Mengepung Kota Tua

Kompas.com - 12/04/2016, 17:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Di tengah gencarnya penggusuran Pasar Ikan untuk revitalisasi kawasan bersejarah dan wisata bahari, penataan di Kota Tua berjalan terseok-seok.

Sejumlah masalah masih mendera Kota Tua, yaitu revitalisasi gedung tua, parkir liar, dan maraknya pedagang kaki lima.

Sesuai aturan, pedagang kaki lima (PKL) dilarang masuk ke area plaza Museum Sejarah Jakarta.

Area itu hanya diperbolehkan untuk pejalan kaki, seniman jalanan, dan orang yang menyewakan sepeda.

Pada siang hari, plaza terlihat steril karena banyak petugas Satuan Polisi Pamong Praja yang berjaga. Namun, begitu beranjak malam, PKL mulai masuk ke dalam plaza.

Mereka menjajakan berbagai macam dagangan, seperti aksesori perempuan, pernak-pernik ponsel, boneka, kacamata, tas, sepatu, dan jasa tato temporer.

Saat malam, kawasan Kota Tua yang merupakan kawasan wisata sejarah berubah bak pasar malam. Keramaian bertambah pada akhir pekan.

Sejak tahun 2015, Pemprov DKI mewacanakan relokasi PKL ke kawasan Jalan Cengkeh yang berada di utara Museum Sejarah Jakarta.

Lokasi seluas 2 hektar itu diubah menjadi lahan parkir dan tempat khusus bagi PKL. Kini, baru area parkir yang ada di Jalan Cengkeh.

Johan Fahrudin, Koordinator Parkir Jalan Cengkeh dari UPT Perparkiran, mengatakan, peminat parkir di kawasan tersebut masih sedikit.

Sehari-hari, hanya bus pariwisata dan mobil dari pemilik ruko di sekitar Jalan Cengkeh yang parkir di lahan itu.

Ia pun tidak bisa memaksa kendaraan harus parkir di Jalan Cengkeh karena lokasi parkir di sekitar Kali Besar dan lorong-lorong di sekitar Kota Tua masih resmi dan diatur dalam peraturan daerah.

"Orang masih terbiasa parkir di dekat obyek wisata. Kami sudah pelan-pelan menyosialisasikan aturan itu, tetapi tidak bisa memaksa," tutur Johan, Senin (11/4).

Di lokasi parkir itu pun belum terlihat fasilitas pendukung untuk relokasi PKL, seperti lapak, payung, dan meja-kursi. Hanya ada sedikit PKL yang menggelar dagangan.

Mereka pun bukan pedagang yang dulu berjualan di Museum Sejarah Jakarta. Para PKL di Kota Tua pun masih betah bertahan di lorong Virgin dan Jalan Kali Besar Timur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com