Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Wanita Emas" Duga Ada Pihak Ketiga di Balik Laporan Penipuan Terhadapnya

Kompas.com - 16/04/2016, 07:41 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI Jakarta Hasnaeni Moein atau "Wanita Emas" mengatakan bahwa laporan Abu Arief Hasibuan terhadap dirinya tidak benar.

Abu Arief sebelumnya melaporkan Hasnaeni atas dugaan penipuan dan penggelapan terkait pengurusan sanggahan banding proyek pembangunan dua ruas jalan di Jayapura.

Melalui kuasa hukumnya, Jon Mathias, Hasnaeni menduga ada pihak ketiga di balik laporan yang disampaikan Abu Arief ke polisi ini.

"Ada pihak ketiga mungkin ya," kata kuasa hukum Hasnaeni, Jon Mathias di Polda Metro Jaya, Jumat (15/4/2016).

(Baca: "Wanita Emas" Bantah Laporan Penipuan yang Dituduhkan Kepadanya)

Namun ketika ditanya siapa pihak ketiga yang dimaksud, Jon enggan menyebutkannya. "Itu tanya saja ke penyidik, cari sendiri," kata Jon.

Pada Jumat (15/4/2016), Hasnaeni diperiksa tim Polda Metro Jaya terkait laporan Abu Arif tersebut.

Seusai diperiksa, Hasnaeni enggan menjawab apakah kasus ini merupakan upaya untuk menjegal dirinya ikut Pilkada DKI Jakarta 2017 atau tidak.

Putri mantan anggota DPR Max Moein ini menganggap kasus tersebut sebagai ujian baginya. Ia pun minta didoakan agar masalah ini segera selesai.

"Saya rasa ini sekolah buat saya. Doakan saja semoga saya lulus dari ujian ini," ujar Hasnaeni.

(Baca: Diperiksa 5 Jam oleh Polisi, "Wanita Emas" Dicecar 51 Pertanyaan soal Penipuan)

Sementara itu, Jon meminta agar kasus ini tidak dipolitisasi. "Kasus ini kan sudah lama kita minta karena Ibu mencalonkan jadi gubernur, jangan sampai ada intrik-intrik politis," ucap dia.

Adapun Hasnaeni dilaporkan pengusaha Abu Arief Hasibuan pada November 2014 atas tuduhan penipuan dan penggelapan. 

Abu mengaku memberikan Hasnaeni sejumlah uang dan barang senilai Rp 900 juta untuk memuluskan sanggahan banding tender proyek jalan di Jayapura.

Abu yang gagal memenangkan tender pun meminta Hasnaeni mengembalikan lagi uangnya. Namun, menurut Abu, Hasnaeni tidak memberikan kembali uangnya.

Kompas TV Hasnaeni "Dipolisikan"?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com