Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempat Atlet Berkutat Memulihkan Cedera

Kompas.com - 19/04/2016, 23:58 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis

 

JAKARTA, Kompas.com - Cedera adalah sesuatu yang paling ditakuti oleh semua atlet, namun mereka  pula yang sering menganggap remeh hal tersebut.

Menurut dr Bobby N Nelwan, SpOT dari Royal Sports Medicine Centre, Sunter, Selasa (19/4/2016), faktor atlet ini merupakan faktor besar sebagai penyebab terjadinya cedera.

Faktor pencetus cedera tersebut dapat terjadi secara internal mau pun eksternal. "Secara umum ada 2 hal penyebab cedera atlet. Secara internal bisa karena atlet tidak memperhatikan kondisi fisiknya, bisa ia over weight, kurang pemanasan. Atau bisa juga selama ini  ia melakukan teknik yang salah," kata Nelwan.

Sementara faktor lain secara eksternal misalnya kondisi lapangan yang jelek, atau  karena benturan dengan lawan tanding. "Hal yang ini tentunya sdauh menjadi risiko setiap atlet," katanya.

Menurut dr Nelwan, penanganan cedera olah raga sebenranya sudah lama menjadi perhatian dunia kedokteran. Namun di Indonesia, penanganan belum dilakukan secara terpadu. "Pada atlet-atlet kita -terutama basket- penanganan operasi cedera biasanya dilakukan di luar negeri. Tetapi setelah itu, si atlet harus mengira-kira sendiri terapi yang harus dijalaninya pasca operasi.'

Sayangnya, terapi pasca operasi yang dilakukan atlet di tanah air sering salah sasaran. "Tidak ada kesinambungan antara tindak operasi dan terapi pasca operasi. Bahkan sering berakibat si atlet tak dapat tampil maksimal kembali," kata Nelwan lagi.

Royal Sports Medicine Centre yang terletak di lt 2 RS Royal Sports Progress, Sunter dibentuk untuk mencari metode penanganan yang sempurna  buat pemulihan atlet pasca operasi atau pun cedera.

Klinik ini bertujuan untuk memberikan solusi medis yang berkelanjutan untuk mendukung dan meningkatkan performa para atlet dan pelaku olahraga untuk kembali ke aktivitas berolahraga dan meningkatkan gaya hidup modern yang sehat dan berkualitas.

"Royal Sports Medicine Centre merupakan one stop solution buat para atlet. Di sini terintegrasi antara fisioterapi langsung di bawah pengawasan dokter spesialis Orthopedi mau pun kedokteran olah raga sehingga penanganan pasien dapat lebih efektif," lanjut Nelwan yang menangani bersama rekan sejawatnya yaitu dr IGM Febry Siswanto SpOT, dr Yanuarso SpOT dan dr Zaini K. Saragih, SpKO.

Berdiri sejak 24 Mei 2014, Royal Sports Medicine centre memberi pelayanan Sports Medicine dalam bentuk (1) Pelayanan untuk cedera olah raga meliputi penanganan nyeri, cedera dan pergeseran sendi, sobekan otot dan ligamen, teropong sendi (arthroskopi), penggantian sendi (arthrosplasti) serta fisioterapi pasa cedera (2) peningkatan performa  berupa edukasi pencegahan cedera, manajemen nyeri dll (3) Program berat badan ideal  dan terapi spikologfi.

Dr Bobby Nelwan mengakui cedera paling banyak yang diajdukan atlet adalah cedera robek ACL (Anterior Cruciate Ligament). "cedera ini paling banyak dialami atlet, termasuk juga cedera meniscus atau bantalan sendi," kata dr nelwan.

Cedera ACL ini biasanya terjadi akibat gerakan mendadak, benturan atau pun akibat menahan beban yang berlebihan. "Sebenarnya ada tiga tanda awal terjadinya cedera ACl. Pertama adanya bunyi yang keras pada tempat cedera atau pop-sound, kemudian timbul bengkak dan paling parah adalah sulit berjalan," ungkapnya.

Ketiga gejala ini bisa terjadi pada mereka yang menekuni olah raga, baik sebagai atlet mau pun awam yang hobi olah raga. "Memang risikonya berbeda buat atlet  serius dan yang bukan," katanya.

Saat ini ada beberapa atlet yang sedang melakukan proses penyembuhan cedera ligamen atau ACL di Royal Sports Medicine Centre termasuk pemain sepakbola nasional Immanuel Wanggai. "Biasanya kami mengatakan kepada atlet jangka waktu proses penyembuhan, antara 6-9 bulan.

Bulan-bulan terakhir biasanya digunakan untuk  pemulihan kepercayaan diri," katanya. "Biasanya pemain diturunkan 5 menit menjelang akhir pertandingan untuk pemulihan kepercayaan diri."

"Selama si atlet mau disiplin mengikuti program rehabilitasi, kesembuhan bisa 100 persen. Teatapi ada juga yang baru menjalani program setengahnya sudah memaksakan diri tampil di pertandingan berat. Akibatnya, usai melakukan slam dunk, cederanya kambuh lagi karena salah jatuh."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com