JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan akan tetap memindahkan warga di permukiman kumuh yang menduduki tanah negara ke rumah susun. Hal itu dilakukan agar warga mempunyai kehidupan yang lebih baik.
Menurut pria yang akrab disapa Ahok ini, warga yang tinggal di permukiman kumuh memiliki rumah yang sempit. Dampaknya pun banyak.
Menurut Ahok, membiarkan mereka tinggal di tempat yang kotor, kumuh, rawan kebakaran, dan penyakit membuat pemerintah tidak manusiawi.
Ketika warga permukiman kumuh dipindahkan ke rumah susun, kata Ahok, mereka mendapatkan kehidupan yang lebih baik. (Baca: Di Rusun Mereka "Dimanja", di Perahu Mereka Menderita...)
"Sekarang kita pindahkan ke rumah susun, yang mandi airnya baik, anaknya dapat KJP, dijemput bus sekolah, KTP rumah susun naik bus kagak bayar, ada dokter, ada perawat, ada bidan, mana yang lebih manusiawi?" ucap Ahok.
"Jadi kalau orang Jakarta yang demen enggak digusur, tetap tinggal di tempat yang kumuh, ya pilihlah Pak Yusril. Kalau pilih saya, pasti saya pindahkan mereka ke rumah susun," ujarnya.