Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril: Belanda Saja Enggak Berani Gusur Luar Batang, Pemprov DKI Masa Mau Gusur?

Kompas.com - 25/04/2016, 11:41 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra, menyebut rencana Pemprov DKI Jakarta untuk menggusur bangunan di kawasan Luar Batang lebih kejam daripada pemerintah kolonial Belanda.

"Belanda saja enggak berani gusur, Pemprov DKI masa mau gusur? Masa lebih kejam dari Belanda? Ini pemerintah sendiri, sudah merdeka. Belanda saja kagak kejam," kata Yusril saat jadi penceramah di Yayasan Al Riyadh, Jakarta Selatan, Senin (25/4/2016).

(Baca: Yusril Ceramah di Depan Ibu-ibu, Tegaskan Siap Berlawanan dengan Ahok)

Menurut dia, Kampung Luar Batang sendiri sudah berdiri 300 tahun lamanya tanpa ada gangguan.

Tanah Luar Batang sendiri dibeli oleh Habib Husein Al Alaydrus dari Belanda. Setelah tanah itu dibeli, alim ulama tersebut kemudian memberikan lahannya kepada warga Luar Batang.

Yusril yang menjadi kuasa hukum warga Luar Batang ini menuturkan, selama 300 tahun, warga Luar Batang diwarisi tanah dari nenek moyangnya secara turun-temurun.

Sebagian dari mereka memiliki surat-surat kepemilikan tanah, tetapi tak sedikit juga yang tidak memiliki surat.

"Ditanya mana surat-suratnya. Orang kampung mana ngurusin surat? Tetapi, hak-hak orang kampung harus dilindungi," ujar Yusril.

(Baca: Luar Batang Kian Panaskan Hubungan Ahok dan Yusril)

Rencananya, Pemprov DKI Jakarta akan membangun kawasan wisata agama di Luar Batang.

Masjid Luar Batang akan dijadikan ikon untuk menarik wisatawan. Sementara itu, lahan Luar Batang sendiri akan dijadikan tempat parkir pengunjung Masjid Luar Batang.

Rencana Pemprov DKI Jakarta ini mendapatkan perlawanan dari warga. Perlawanan itu lantaran sebagian warga mengaku memiliki sertifikat dan sudah berpuluh-puluh tahun menempati Luar Batang.

Kompas TV Ratusan Orang Gelar Rapat Akbar Tolak Penggusuran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com