Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnubrata
Assistant Managing Editor Kompas.com.

Wartawan, penggemar olahraga, penyuka seni dan kebudayaan, pecinta keluarga

Mulut Besar Muhammad Ali, Ahok, dan Para Penantangnya

Kompas.com - 26/04/2016, 07:08 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAmir Sodikin

"There's not a man alive who can whup me.

I'm too fast. I'm too smart. I'm too pretty.

I should be a postage stamp. That's the only way I'll ever get licked."

Suka tinju atau tidak, semua orang pasti mengenal siapa Muhammad Ali. Beberapa orang bahkan terkenang akan kata-kata yang diucapkannya. Bila Ali bicara, orang-orang mendengarkan karena apa yang disampaikan tegas, tanpa tedeng aling-aling, tetapi sekaligus menghibur.

Di atas ring, Ali menaklukkan lawannya dengan pukulan dan kecerdasannya bertinju. Namun, di luar ring, dia adalah orator yang fasih mempromosikan tinju, cakap menjual pertarungannya, dan yang paling penting, pandai menjual diri.

Ali bahkan mendapat julukan "The Greatest" karena berkali-kali menyampaikan kepada masyarakat bahwa dirinya adalah yang terbesar. Dia mengatakan itu dengan rasa percaya diri dan diulang-ulang sehingga orang tersihir dan menganggap julukan "The Greatest" identik dengannya.

Ali, yang sebelumnya bernama Cassius Clay, mulai dikenal setelah memenangi medali emas di Olimpiade Roma. Memasuki dunia tinju profesional, ia segera menjadi pembicaraan setelah menang dalam 20 pertandingan pertamanya, 16 di antaranya menang KO.

Selain membicarakan kehebatan petinju asal Louisville itu berlaga, orang juga mulai mengenal sesuatu yang berbeda pada Ali, yang tidak didapati pada petinju lain, yakni kebiasaan Ali sesumbar.

"Aku adalah astronot di dunia tinju. Joe Louis dan Dempsey (petinju masa itu) hanyalah pilot jet. Akulah satu-satunya di kelasku," ujarnya suatu kali.

Pada kesempatan lain, saat diwawancarai, Ali dengan tegas berkata, "Satu-satunya kesalahanku adalah tidak menyadari betapa besar aku sebenarnya."

Maka, tak heran, akibat kata-katanya itu, Ali kemudian dijuluki "Si Mulut Besar" yang takabur. Namun, untuk kritikan itu, Ali punya jawaban, "Sulit bersikap rendah hati bila kamu juga sehebat aku," ujarnya.

Ali memang punya kebiasaan merangkai kata-kata soal kehebatan dirinya, sekaligus meremehkan petinju-petinju lain yang lebih senior. Ini tentu membuat mereka merah kupingnya.

Namun, dengan strategi itulah, Ali kemudian bisa menarik perhatian juara dunia kelas berat Sonny Liston. Liston akhirnya tertarik untuk menerima tantangan Ali tahun 1965 walau Ali sebenarnya penantang di urutan ke-9 untuk memperebutkan sabuk juaranya.

Liston adalah petinju dengan reputasi yang "mengerikan". Ia pernah bertanding melawan petinju bernama Wayne Bethea, yang dihajarnya habis-habisan sehingga sebagian rahangnya patah dengan tujuh gigi tanggal. Padahal, Liston hanya melayangkan pukulan jab sepanjang pertandingan yang berlangsung 58 detik itu.

Saat itu, sedikit saja yang menjagokan Ali. Sementara Sonny Liston bisa disamakan dengan Mike Tyson pada masa jayanya. Hampir mustahil dikalahkan. Namun, dengan gaya bertarungnya yang indah, Ali mengalahkan Liston dengan TKO dan merebut gelar juara dunia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com