Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Arena Pacuan Kuda Tak Boleh di Pulomas, Pemprov DKI Akan Cari Lahan

Kompas.com - 03/05/2016, 17:44 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang menunggu rekomendasi dari Asian Equestrian Federation (AEF) dan Federation Equestrian Intertasional (FEI) terkait pembangunan arena pacuan kuda di Pulomas, Jakarta Timur.

Jika kedua organisasi tersebut mengatakan tidak boleh ada arena pacuan kuda di lahan PT Pulomas, Pemprov DKI akan mencari lahan di tempat lain.

"Misalnya organisasi internasional tidak memperbolehkan pacuan kuda di sana maka Pemprov DKI akan mencari (lahan)," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Selasa (3/5/2016).

Djarot menyebut lahan di Tegal Alur sebagai lahan alternatif. Meski demikian, kata Djarot, keputusan untuk mencari lahan baru akan ditentukan setelah keluar rekomendasi dari AEF dan FEI.

Arena pacuan kuda di Pulomas sedang dipermasalahkan Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) DKI Jakarta. Sebab, PT Pulomas akan menghilangkan arena tersebut untuk membangun equestrian (lompat kuda).

Penggusuran itu dalam rangka pengembangan area equestrian untuk Asean Games 2018.

Pordasi memperjuangkan agar arena pacuan kuda tetap dipertahankan di sana. Oleh sebab itu, Pemprov DKI sepakat untuk meminta rekomendasi organisasi internasional terkait hal itu.

Djarot mengatakan organisasi tersebut akan menguji kemungkinan, apakah lahan di Pulomas bisa dibangun pacuan kuda sekaligus equestrian.

"Kalau misalnya pacuan harusnya enggak ada, ya maka pihak Pordasi harus bisa menerimanya. Tapi kalau bisa diakomodir arena pacuannya, ya kita kerjakan betul. Malah Pemprov terima kasih sehingga kita tidak perlu lagi membangun arena pacuan," ujar Djarot.

Djarot mengatakan rekomendasi akan keluar akhir Mei 2016. Setelah itu, equestrian baru bisa segera dibangun.

"Akhir Mei ini harus keluar rekomendasinya. Sehingga akhir mei bisa dibangun dan Agustus 2017 bisa selesai (equestrian)," kata Djarot.

Kompas TV 600 Personel Gusur Area Pulomas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com