Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisioner Komnas HAM Kritik Camat Kebayoran Baru soal Rencana Penggusuran

Kompas.com - 04/05/2016, 11:50 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komnas HAM Nur Kholis memarahi Camat Kebayoran Baru Fidiyah lewat sambungan telepon. Nur kecewa dengan jawaban Fidiyah saat berbicara soal relokasi warga Jalan Lauser RT 08/08, Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru yang berencana akan digusur.

"Bukan urusan sampean? Oke. Dia warga Republik Indonesia dan warga Bapak. Saya ingatkan itu ya. Warga negara Republik Indonesia dan warga Bapak," kata Nur saat menelepon Fidiyah di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (3/5/2016).

Nur Kholis menelepon Fidiyah saat menerima pengaduan warga Jalan Lauser. Awalnya, Nur Kholis meminta agar Fidiyah mau dimediasikan kembali dengan warga. Mediasi itu bertujuan agar ada titik temu soal rencana penggusuran di tanah yang diklaim milik PD PAM Jaya.

"Kami sebagai aparatur negara bertugas melindungi mereka. Jadi bapak tidak boleh menjawab itu bukan urusan saya. Kalau begitu jangan jadi camat. Kami aparatur negara itu baca tata hukum negara," kata Nur.

Tak jelas apa yang dikatakan oleh Fidiyah dalam percakapan dengan Nur Kholis. Percakapan itu hanya bisa didengar Nur Kholis. (Baca: Tolak Penggusuran, Warga Kebayoran Baru Akan Menginap di Komnas HAM)

Saat dikonfirmasi ulang, Nur Kholis mengungkapkan alasan mengkritik Fidiyah lewat sambungan telepon. Menurut Nur Kholis, Fidiyah memberikan jawaban tidak etis.

"Itu tanggungjawab pemerintah memikirkan kalau mereka betul-betul tidak punya rumah," kata Nur Kholis.

Perwakilan warga, Haryadi sebelumnya mengatakan, warganya telah mendapat SP-1 dari Pemkot Jakarta Selatan agar segera mengosongkan rumah mereka. Pengosongan dilakukan karena pemerintah akan segera menggusur wilayah RT 08/08 Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru yang disebut milik PD PAM Jaya.

Dialog dengan lurah dan camat pun telah dilakukan meski akhirnya tidak mencapai kesepakatan. Warga akhirnya mendatangi Komnas HAM untuk meminta bantuan. (Baca: Ratapan Warga Kebayoran Baru kepada Pimpinan Komnas HAM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com