Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Dadap Ingin Bicarakan Rencana Penggusuran dengan Bupati Tangerang

Kompas.com - 12/05/2016, 14:42 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS com - Pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Tigor Hutapea, menyebutkan warga Kampung Baru Dadap masih ingin menemui Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.

Tujuan warga menemui Zaki adalah untuk mencari kepastian apakah permukiman mereka ikut ditertibkan atau hanya lokalisasi Dadap Ceng In.

"Kami sedang upayakan buat mempertemukan warga dengan Bupati. Karena, dari kemarin-kemarin warga mau dialog malah dihalang-halangi Satpol PP," kata Tigor saat dihubungi Kompas.com, Kamis (12/5/2016).

Tigor menuturkan, pada Senin (9/5/2016) lalu, warga mendatangi kantor Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk menemui Zaki. Pertemuan itu disebut Tigor sudah dijadwalkan sebelumnya dengan membuat janji langsung dengan Zaki.

Namun, saat itu Zaki tidak di tempat dan warga hanya ditemui oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Iskandar Mirsyad.

Sehari berselang, Selasa (10/5/2016), warga langsung mendapat kabar surat peringatan kedua (SP-2) akan dilayangkan ke sana. Padahal, dari saat SP-1 diberikan tanggal 27 April 2016, warga dijanjikan akan dipertemukan dengan Zaki untuk membicarakan lebih lanjut rencana penertiban Dadap.

"Warga merasa dialog sudah ditutup oleh Bupati. Tidak ada inisiatif Bupati untuk menjelaskan yang sebenarnya kepada warga," tutur Tigor.

Awalnya, Pemerintah Kabupaten Tangerang berencana menertibkan lokalisasi dan tempat prostitusi di Dadap Ceng In. Setelah kabar itu mencuat, bulan Maret 2016, pelaku usaha kafe remang-remang dan pekerja seks secara bertahap meninggalkan tempat tersebut.

Kondisi itu didukung oleh warga. Namun, saat itu, warga tidak tahu bahwa rumah mereka juga akan ditertibkan.

Belakangan saat SP-2 hendak diberikan, warga baru mendapat kabar tempat mereka juga ikut ditertibkan. Warga Dadap juga menganggap janji Zaki untuk tempat tinggal sementara mereka berubah-ubah.

Semula Zaki menjanjikan rumah susun di sekitar Rawa Bokor. Tidak lama setelah itu, warga malah dijanjikan rumah kontrakan yang ada di daerah Dadap.

Warga keberatan untuk pindah dakarena mata pencaharian sebagai nelayan nantinya akan sulit dilakukan.

Kompas TV Warga Kampung Dadap Menolak Relokasi


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com