Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taufik Mintai Pendapat NU soal 3 Balon Gubernur Partai Gerindra

Kompas.com - 14/05/2016, 20:05 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Partai Gerindra tingkat DPD DKI Jakarta menyambangi Kantor DPW Nahdlatul Ulama (NU) DKI Jakarta di Utan Kayu, Jakarta Timur, Sabtu (14/5/2016) sore. Dengan dipimpin ketuanya, Mohamad Taufik, pengurus Partai Gerindra disambut oleh Wakil Ketua DPW NU DKI Syamsul Ma'arif.

Menurut Taufik, tujuan kedatangan mereka menemui pengurus NU bertujuan untuk mendiskusikan dan memintai pendapat tentang tiga bakal calon gubernur Gerindra yang saat ini tersisa, masing-masing Sandiaga Uno, Yusril Ihza Mahendra, dan Sjafrie Sjamsoedin.

Taufik menilai mereka perlu meminta pendapat NU karena NU tersebut merupakan organisasi kemasyarakat Islam dengan jumlah anggota terbesar di Jakarta.

"Kita harus mengkomunikasikan bagaimana kriteria pemimpin Jakarta ke depan. Supaya ada kesamaan dalam menetapkan kriterianya. Sehingga diharapkan ke depan Jakarta punya pemimpin yang lebih baik dan lebih beradab," kata Taufik usai pertemuan itu.

Sementara itu, Syamsul menyatakan bahwa NU tidak akan pernah melibatkan diri dalam politik praktis. Sehingga NU tidak akan menunjuk figur ataupun terlibat dalam dukung mendukung figur itu. Namun, ia menyatakan NU memiliki sejumlah kriteria untuk pemimpin Jakarta ke depan.

Kriteria tersebut mencakup seseorang pemimpin harus memiliki moral, akhlak dan rekam jejak yang baik, serta jujur, amanah, dan cerdas. (Baca: Gerindra Beri Sinyal Berkoalisi dengan PDI-P pada Pilkada DKI 2017)

"Kriteria itu tidak bisa ditawar-tawar lagi. Tetap ada pertimbangan, misalnya Si A dan si B kelebihannnya di mana, kekurangannya apa. Tapi sekali lagi NU tidak pernah mendukung orang perorang. Tapi memberikan  kriteria terbaik untuk kepentingan umat," ujar Syamsul.

Khusus untuk tiga bakal calon gubernur Gerindra, Syamsul menilai mereka punya kelebihan masing-masing. Seperti Sjafrie yang disebutnya punya pengalaman di bidang militer, Sandiaga dengan latar belakang sebagai pebisnis, ataupun Yusril yang merupakan seorang pakar hukum tata negara.

"Tiga tokoh yang kita kenal cukup baik, rekam jejaknya cukup baik dalam kiprahnya di masyarakat. Mereka punya kelebihan masing-masing. Secara umum semuanya baik. Tapi NU tidak memilih orang," kata dia.

Penjaringan calon gubernur yang dilakukan Partai Gerindra sudah mencapai tahap akhir. Pada Juni mendatang, mereka akan memilih satu dari tiga orang yang tersisa sebagai calon gubernur yang akan mereka usung pada pemilihan kepala daerah 2017. (Baca: 30 Mei, Gerindra Akan Kirim Tiga Nama Bacagub DKI kepada Prabowo )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Orang Tewas Akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas Akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com