Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berjuang Bertahan Hidup dengan Menjadi "Superhero"

Kompas.com - 15/05/2016, 13:12 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak kehilangan pekerjaan tahun 2014, Wahyudi Riyanto (40) bergantung pada penghasilan sang istri untuk menghidupi kebutuhan keluarganya. Dia tidak bisa meninggalkan dua anaknya yang masih SD.

Namun untuk menambah penghasilan ruma tangganya, ia menjajakkan kostum "superhero" bikinannya sendiri dengan menaiki sepeda motor. Aktivitasnya keliling Jakarta dengan kostum "superhero" itu beredar di media sosial dalam bentuk rekaman video.

"Untuk selama nggak kerja ya penghasilan dari istri saya aja. Untuk biaya makan, kontrakan, semua-semuanya. Saya di rumah aja jaga anak. Kalau sewa pembantu kan mahal. Saya putusin enggak kerja. Istri saya di situ udah tetap (pekerjaannya), sayang kalau keluar," ujar Yudi di kediamannya di Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Minggu (15/5/2016).

Saat bekerja sebagai tenaga penata properti di sebuah televisi swasta, anak-anak Yudi dijaga oleh orangtuanya. Namun, kini orangtua Yudi sudah tidak mampu menjaga anak-anaknya.

"Masih ada neneknya waktu saya kerja (dan) suami saya kerja. Sekarang neneknya buat jalan aja susah," kata istri Yudi, Tuti Widiastuti (33).

Yudi pun sebenarnya ingin bekerja. Namun jika harus bekerja dan istrinya berhenti, sebuah ketakutan melanda Yudi.

"Ketakutan saya kalau istri keluar (berhenti bekerja), malah saya yang gak bisa nyukupin kalau saya yang kerja," tutur Yudi.

Ketika menganggur dan hanya menjaga anak, Yudi pun kemudian berpikir untuk membuat kostum superhero. Kostum itu disewakan untuk menambah pemasukan keluarga meski tidak seberapa.

"Awalnya kan tiap hari saya di sini jaga anak. Karena gak ada apa-apa ya sudah saya iseng bikin gini (kostum superhero). Dulu disewa temen-temen aja. Cuma harga pertemanan aja, gak seberapa. Mau bayar berapa terserah," ucap dia.

Saat memutuskan untuk menjajakkan kostum superhero buatannya dengan menaiki sepeda motor, Yudi mengaku kondisi ekonomi keluarganya tengah berada pada titik terendah. Meski pengap menggunakan kostum tersebut, ia terpaksa melakukannya.

"Kejadian saya keliling itu udah bener-bener titik nol," kata Yudi.

Istri Yudi mengaku sempat malu melihat suaminya melakukan hal itu. Namun, akhirnya dia pun mencoba rela.

"Orang mikirnya gila kali ya. Masa suami saya pergi pake kostum kayak ginian," kata Tuti.

Menurut Tuti, sebelumnya tidak ada tetangga yang tahu Yudi berkeliling menggunakan kostum superhero. Tetangga baru tahu saat hal itu beredar di media sosial dan media massa.

"Dia pakai (pakaian superhero) di luar, enggak dari rumah. Awalnya mereka enggak tahu," kata Tuti.

Kompas TV Inilah "Superhero" ala Indonesia (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com