Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beri Rating Rendah, Pelanggan Go-Jek Diancam "Driver"

Kompas.com - 15/05/2016, 15:43 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Martua Johanes Edward, konsumen layanan Go-Jek, menyayangkan adanya ancaman yang dia terima dari pengemudi atau driver Go-Jek bernama Ardiansyah, beberapa waktu lalu.

Johanes ditelepon dan dikirimi pesan singkat bernada ancaman dari Ardiansyah karena telah memberi rating rendah setelah Ardiansyah membatalkan order darinya.

"Saya diam enggak tanggapi ancamannya, tetapi saya minta tolong bantuan sana-sini karena saya insecure (tidak aman). Bermaksud pakai Go-Jek untuk kemudahan, tetapi saya sekarang malah enggak dapat sisi keamanan dan kenyamanan sebagai seorang customer," kata Johanes kepada Kompas.com, Minggu (15/5/2016).

Johanes menceritakan, kejadian ini berawal saat dia hendak memesan layanan Go-Jek untuk mengantar barang, Rabu (11/5/2016). Driver Go-Jek yang sempat mengambil order atau pesanan Johanes adalah Ardiansyah.

Johanes sudah mengirim pesan singkat kepada Ardiansyah mengenai detail pengantaran barang yang menjadi pesanannya itu.

Namun, tiba-tiba, Arsiansyah membatalkan pesanan dari Johanes. Dari sana, Johanes langsung memberikan rating rendah atas kelakuan Ardiansyah berupa satu bintang.

Beberapa hari kemudian, tepatnya Sabtu (14/5/2016), Johanes menerima pesan singkat dari nomor telepon Ardiansyah yang berisi ancaman bagi Johanes karena sudah memberi rating rendah.

Ardiansyah dengan kata-kata kasarnya juga menyalahkan Johanes atas rating rendah yang membuat dirinya terkena sanksi dari manajemen Go-Jek berupa suspend.

Kompas TV Pengemudi Gojek Dapat Jaminan Pensiun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com