Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Fotonya Beredar di Media, "Superhero" Mulai Banjir Tawaran Pekerjaan

Kompas.com - 15/05/2016, 20:08 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Foto dari Wahyudi Riyanto (40), warga yang menjajakan kostum superhero miliknya dengan menaiki sepeda motor, beredar di media sosial beberapa waktu lalu.

Sosok Yudi pun kemudian mulai menjadi sorotan media massa. Yudi mengaku, dia sebenarnya malu melihat identitasnya banyak dipublikasikan. Namun, di sisi lain, Yudi juga bersyukur karena sejak saat itu mulai banyak orang yang menghubunginya untuk menyewa kostum superhero-nya.

"Saya juga enggak pernah mau kayak gini. Saya enggak mau rame. Memang sih nguntungin juga, orang-orang jadi pada tahu tempatnya di mana kalau mau sewa," ujar Yudi kepada Kompas.com di kediamannya di Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Minggu (15/5/2016).

Yudi bercerita, dulu hanya teman-teman yang mengenalnya yang menyewa kostum superhero itu. Namun, kini sudah banyak orang lain yang menghubunginya untuk melakukan penyewaan.

"Dulu antara sewa temen-temen aja. Cuma harga pertemanan aja, gak seberapa. Mau bayar berapa, terserah. Kalau sekarang, udah meluas. Tadi malam di Senayan City (acara) ulang tahun. Sabtu besok (pekan depan) perpisahan sekolah," ucap Yudi.

Bahkan, Yudi menyebut, kini ada pula yang memesan agar dibuatkan kostum superhero. Tak tanggung-tanggung, mereka berasal dari luar negeri.

"Sekarang ini udah ada dari Malaysia, dari Jepang juga. Baru-baru ini aja pas kesentuh media," katanya.

Tak hanya itu, Yudi pun mengaku, ada orang yang menghubunginya dan menawarkan pekerjaan. Dia mengaku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu.

"Alhamdulillah, sekarang banyak yang nawarin kerjaan juga. Perusahaan film ada yang nawarin kerja. Seandainya kalau berita ini (pemberitaan tentang Yudi dan kostum superhero-nya) sudah selesai, sudah ada tempat yang bisa saya tuju," sambung Yudi.

Setelah ini, Yudi menyatakan akan bangkit. Dia tidak ingin kedua anaknya memiliki nasib serupa dengan dirinya. Dia ingin anak-anaknya yang masih SD terus belajar hingga pendidikan tinggi.

"Tugas saya ke depannya, saya perjuangin anak-anak saya sekolah tinggi. Saya enggak mau mereka kayak saya, apalagi kan anak saya laki-laki semua, nanti jadi kepala rumah tangga," ungkapnya.

Masyarakat yang ingin menyewa atau memesan kostum superhero dapat langsung menghubungi Yudi di nomor 0882-1323-0356.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com