JAKARTA, KOMPAS.com - Media sosial tak selamanya menurunkan minat masyarakat untuk membeli dan membaca buku. Ada kalanya media sosial justru bermanfaat untuk mempublikasikan buku dan tulisan yang dibuat.
Setidaknya itulah yang dilakukan penulis novel best seller Negeri 5 Menara Ahmad Fuadi. Bagi Fuadi, media sosial adalah mitra yang penting untuk menumbuhkan karya-karyanya.
"Dunia sosial adalah mitra penting. Negeri 5 Menara tumbuh dengan bantuan Facebook," ujar Fuadi dalam sebuah diskusi bertajuk "Buku vs Media Sosial: Membangkitkan Selera Literasi untuk Dunia" di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (19/5/2016).
Fuadi bercerita, sebelum menerbitkan novelnya itu, ia terlebih dahulu menulis beberapa kutipan-kutipan dalam novelnya di Facebook. Hal itu dilakukan sebagai pemanasan sebelum novelnya dirilis.
"Sebelum diterbitkan, saya tulis kutipan-kutipannya jadi status Facebook, orang-orang comment, jadi warming up, ada pemanasan," ucap Fuadi. (Baca: "Pamer" Kreativitas di Media Sosial itu Perlu, asal...)
Bagi Fuadi, menulis adalah caranya mengekspresikan diri untuk bermanfaat bagi sesama. Ia bercerita pernah mendapat nasihat dari guru pesantrennya agar hidup setiap orang bermanfaat bagi sesama, meskipun cara yang dilakukan berbeda-beda.
"Guru pesantren saya pernah bilang, 'kalian tuh hidup jangan kayak binatang, yang riang bernyanyi pagi dan petang setelah mendapat makan. Hidup kita adalah bermanfaat untuk orang lain. Caranya cari sendiri'. Saya melakukannya dengan menulis," tuturnya.
Selain itu, bagi Fuadi menulis juga merupakan pengenalan dia terhadap dirinya sendiri. Pengenalan diri itu kemudian dia bawa ke luar melalui tulisannya. (Baca: Mengapa Banyak Orang Suka Pamer dan Narsis di Media Sosial?)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.