Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Balita Berusia 2,5 Tahun Ditemukan Tewas di Tempat Sampah

Kompas.com - 24/05/2016, 15:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Anak balita berusia 2,5 tahun, RA, ditemukan dalam kondisi tewas di tempat sampah bantaran Kali Sekretaris RT 13/RW 09 Kelurahan Duri Kepa, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (24/5/2016). RA sebelumnya dikabarkan hilang dari rumahnya.

Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Barat Kompol Herru Julianto mengungkapkan, penemuan jenazah RA berawal saat saksi bernama Anwar (22), petugas harian lepas dari Dinas Tata Air, sedang membersihkan sampah di lokasi. Saksi mengangkut sampah di sekitar tempat kejadian perkara dan melihat sosok mayat anak laki-laki.

"Awalnya, saat ditemukan, korban ini tanpa identitas. Saksi segera mengangkatnya dan meletakkannya di atas penampungan sampah," ujar Herru, Selasa (24/5/2016).

Saksi langsung melaporkan kejadian itu ke Pos Polisi Duri Kepa. Petugas pun bergegas dan menyambangi tempat kejadian perkara.

"Kami setibanya di TKP mencari saksi dan mengumpulkan beberapa barang bukti," ucap Kapolsek Kebon Jeruk Polres Metro Jakarta Barat Kompol Lambe Patabang Birana di lokasi kejadian.

Lambe menjelaskan dari hasil olah TKP, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada korban. Pihaknya pun memberitahukan kepada warga sekitar apabila ada anggota keluarganya yang hilang segera melaporkan ke polisi.

"Ciri-ciri korban berusia 2-3 tahun, memakai sepatu warna hitam merah, kaus singlet putih, celana pendek warna coklat, dan memakai tas gendong warna hitam," katanya.

Sekitar pukul 11.00, orangtua korban, yakni Dafril (29), mendatangi lokasi kejadian. Sambil menangis, warga Gang Samudra, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, itu mengaku sebagai ayah RA yang ditemukan sudah tidak bernyawa.

Orangtua RA kemudian membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan visum pada korban di RSCM. Ia mengaku buah hatinya itu masih ada di rumahnya pada Senin (23/5/2016) malam, tetapi tiba-tiba saja menghilang.

"Kata istri saya, dia (RA) keluar dari rumah malam hari. Kami sekeluarga mencoba mencarinya, tetapi enggak ketemu. Dapat kabar kalau anak saya ini sudah ketemu, tetapi dalam keadaan meninggal," ujarnya. (Andika Panduwinata)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com