Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringkat di Qlue, Ternyata Dinas Kebersihan Masih Kalah dari Transjakarta

Kompas.com - 01/06/2016, 11:31 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aplikasi laporan warga DKI Jakarta, Qlue, mencatat tiga layanan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dinilai memiliki kinerja terbaik per 1 Juni 2016.

Dari urutan pertama, ada Transjakarta, disusul dengan Dinas Kebersihan di posisi terbaik kedua dan Dinas Perhubungan sebagai terbaik ketiga.

Mari lihat Transjakarta terlebih dahulu sebagai peraih poin terbanyak di Qlue, yang artinya tingkat kepuasan warga terhadap Transjakarta bisa dibilang tinggi.

Transjakarta meraih poin sebanyak 7.459 dari hasil menyelesaikan 1.438 laporan warga dan 1.078 laporan warga yang masih dalam tahap proses penyelesaian.

Tidak ada laporan yang tidak ditindaklanjuti oleh pihak Transjakarta. Jenis laporan yang dilayangkan kepada PT Transjakarta melalui Qlue merupakan hal-hal sederhana.

Misalnya, antrean penumpang yang tidak teratur, AC di dalam bus yang bocor, pelat di halte Transjakarta yang sudah rusak dan licin saat diinjak, pagar dan pembatas yang berantakan, JPO (Jembatan Penyeberangan Orang) yang rusak, serta penumpukan penumpang.

Beralih ke Dinas Kebersihan. Dinas ini memperoleh 7.406 poin di Qlue setelah menyelesaikan 1.419 laporan warga dan masih mengerjakan sebanyak 1.245 laporan lainnya.

Laporan dari warga untuk Dinas Kebersihan didominasi soal sampah. Mulai dari sampah daun, sampah lumpur, sampah di kali, sampah karung, sampah dari pedagang kaki lima (PKL), dan sebagainya.

Sedangkan di Dinas Perhubungan, dengan perolehan 5.715 poin, kebanyakan laporan adalah soal lalu lintas dan perilaku pengemudi angkutan umum ketika jam-jam padat.

Dinas Perhubungan telah menyelesaikan 4.973 laporan warga dan masih memproses 1.275 laporan lainnya saat ini.

Info peringkat di Qlue ini akan berubah secara otomatis selama tiga bulan sekali. Selama belum berubah, dinas-dinas lainnya masih bisa mengejar ketertinggalan mereka dalam memperoleh poin di Qlue dengan memberikan layanan terbaik kepada warga.

Adapun poin tersebut merupakan salah satu indikator Gubernur DKI Jakarta dalam menilai dan mengevaluasi kinerja anak buahnya di lapangan.

Kompas TV Ada Aplikasi untuk Keluhan Warga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com