Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberapa Kali Berada di Peringkat Tiga Terbawah Qlue, Ini Kata Lurah Pinangsia

Kompas.com - 02/06/2016, 11:53 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelurahan Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat, menduduki peringkat tiga terbawah dalam aplikasi Qlue pada Juni ini. Kelurahan ini memperoleh 46 poin. Selain Juni, Kelurahan Pinangsia juga tercatat pernah berada di urutan terbawah dengan perolehan 223 poin pada Agustus 2015 lalu.

Menanggapi hal tersebut, Lurah Pinangsia Edy Hasnan Bako mengatakan, pihaknya sudah menindaklanjuti laporan warga yang memang menjadi kewenangan kelurahan.

"Kami melaksanakan apa yang bisa kami laksanakan. Sebagian yang bisa kami kerjakan, kalau kewenangan kami ya kami kerjakan," ujar Edy di Kantor Kelurahan Pinangsia, Kamis (2/6/2016).

Menurut Edy, pada 2016 ini, banyak aduan yang dilaporkan warga. Namun, pihak kelurahan tidak bisa menindaklanjuti semua laporan tersebut karena banyak di antaranya yang menjadi kewenangan pihak lain, namun masuk ke dalam lingkungan kelurahannya.

"Tinggi sekali intensitas laporan di sini. Sampai sekarang ini kami sudah mencapai 700 laporan di tahun ini. Lebih kurang sekitar segitu. Kemacetan di Beos, angkot mangkal. Itu yang banyak. Itu kan kewenangan Dishub," kata dia.

Oleh karena kelurahan tidak memiliki kewenangan untuk menindaklanjuti aduan warga, Edy mengatakan, selalu berkoordinasi melalui Qlue dengan pihak-pihak terkait.

"Melalui fasilitas (Qlue) ini kami bisa pindahin ke mereka, kami koordinasikan. Cuma kan saya enggak tahu kewenangan dari mereka kayak gimana. Kami enggak bisa campurin, kan. Kebanyakan memang masalah (lalu lintas) itu," ucap Edy.

Meski banyak sekali laporan yang masuk dalam wilayahnya, Edy tidak merasa risih dengan Qlue. Dia justru menyebut Qlue sangat membantu.

"Saya senang artinya mekanismenya bagus. Jadi mengerti apa yang jadi persoalan. Target kami lebih jelas yang bisa kami kerjakan," tutur pria yang sudah menjabat sebagai Lurah Pinangsia sejak Agustus 2015 itu.

Apapun aduan warga yang dilaporkan melalui Qlue, Edy menilainya sebagai bentuk perhatian warga. Dia pun menyebut akan terus berbenah dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memperbaiki wilayahnya.

"Warganya pun kalau saya memandangnya mereka care. Mereka ingin tertib, hidup bersih. Ke depan ya kami harus berbenah. Tapi enggak bisa bimsalabim kayak sulap, ada proses-lah," katanya.

Per 1 Juni kemarin, di Kelurahan Pinangsia, ada 368 laporan yang sudah dikerjakan, 341 laporan warga yang masih diproses, dan 333 laporan yang tidak ditindaklanjuti.

Laporan di kelurahan ini didominasi oleh masalah lalu lintas, seperti parkir liar, angkot yang ngetem, pencurian listrik, JPO (Jembatan Penyeberangan Orang) yang dipenuhi pedagang, dan sebagainya.

Kompas TV Ayo Lapor Perokok "Bandel" lewat Qlue!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com