Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pendiri "Teman Ahok" Disebut Trauma Usai Diinterogasi Imigrasi Singapura

Kompas.com - 05/06/2016, 11:06 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Dua pendiri komunitas "Teman Ahok", Amalia Ayuningtyas dan Richard Handris Saerang, disebut trauma setelah belasan jam ditahan di Kantor Imigrasi Singapura.

Hal itu diungkapkan oleh salah satu pendiri Teman Ahok, Singgih Widiyastono, saat berbincang-bincang dengan Kompas.com di Terminal 2E Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (5/6/2016) pagi.

"Pas terakhir kontak sama saya, Mba Amalia nangis. Mereka masih trauma. 12 jam lebih ditahan di sana. Sekarang saya sama yang lain sudah kumpul di sini untuk jemput mereka. Infonya, terakhir, mereka sudah boarding," kata Singgih.

Singgih tak menjelaskan apa saja yang dia bicarakan dengan Amalia dan Richard. Mereka berdua hanya dikatakan masih trauma karena tidak menyangka akan mengalami hal seperti itu.

"Dari kami pun sampai sekarang belum dapat penjelasan kenapa mereka ditahan. Saya tegaskan, kedatangan mereka ke sana bukan mengatasnamakan Teman Ahok, tapi undangan personal saja ke acara Food Festival," ucap Singgih.

Ketika dikonfirmasi mengenai undangan yang disebar Teman Ahok yang berisi "Meet Up with Teman Ahok Team" di acara Food Festival, Singgih mengaku tidak tahu mengenai undangan tersebut.

"Oh, saya baru lihat undangan itu, saya baru tahu. Info resmi kan keluar dari media sosial, ini kan keluarnya setelah ada penahanan," ujarnya.

Padahal, Kompas.com mendapatkan undangan tersebut dari Amalia melalui pesan WhatsApp, sebelum dia berangkat ke Singapura.

Singgih juga mengatakan, Amalia dan Richard di sana, mereka disematkan status unwanted person. Keduanya juga tidak diizinkan untuk keluar dari area Bandara Changi hingga mereka kini sudah dalam penerbangan Garuda Indonesia GA 825 Singapura-Jakarta, dengan jadwal tiba di Bandara Soekarno-Hatta pukul 10.55 WIB.

Kompas TV Inilah Alasan Mereka Dukung Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com