JAKARTA, KOMPAS.com — Sabira Husin, bayi mungil kelahiran Aceh Utara, kini masuk ke dalam ruang karantina Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo sebelum melakukan operasi ganti hati pada Sabtu (11/6/2016). Ia divonis mengidap penyakit atresia bilier atau tidak terbentuknya saluran empedu dengan sempurna.
"Hari ini, Sabira masuk ke ruang karantina. Dia akan dirawat lebih intensif sebelum operasi tanggal 11 Juni," kata Cut Linda Marheni, ibunda Sabira, saat dihubungi Kompas.com, di Jakarta, Selasa (7/6/2016).
Sabira awalnya dijadwalkan menjalani operasi pada 10 Juni 2016. Namun, operasi diundur pada keesokan harinya karena kondisi Sabira lemah setelah terserang batuk dan pilek. Sementara itu, nantinya, ayah Sabira, Jefriza, akan menjadi donor hati untuk anaknya.
Saat ini, untuk biaya operasi, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memberikan tanggungan dana sebesar Rp 250 juta, sedangkan RSCM sebesar Rp 750 juta.
Namun, Cut Linda masih mengkhawatirkan perihal biaya transfusi darah. Pasalnya, biaya sebesar Rp 4 juta untuk satu kantong darah itu tidak ditanggung oleh siapa pun. Terlebih lagi, transfusi darah diperkirakan membutuhkan hingga 40 kantong darah.
Cut menyebutkan, mereka butuh dana sebesar Rp 150 juta untuk kebutuhan darah, susu, dan check-up pasca-operasi nanti. Uang itu akan digunakan sebelum dan sesudah operasi.
Untuk mendapatkan dana itu, Yayasan Nyfara Foundation, Medan, Sumatera Utara, menggalang dana untuk Sabira. Para dermawan yang ingin membantu dipersilakan untuk mentransfer sumbangan Anda ke rekening Jefriza, ayah dari Sabira, dengan nomor 122-000-7406864 (Bank Mandiri).
Mari bantu Sabira untuk bertahan hidup agar ia bisa pulih dan tersenyum lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.