Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Terus Terlambat

Kompas.com - 28/06/2016, 10:39 WIB

TANGERANG, KOMPAS — Kementerian Perhubungan mendesak pihak maskapai dan pengelola bandar udara mengatur kembali penerbangan tambahan pada jam padat pukul 05.00-09.00 dan 16.00-19.30. Sebab keterlambatan terus berulang dan dikeluhkan penumpang pesawat.

Berdasarkan data dari Angkasa Pura II, Jumat (24/6/2016) dan Sabtu, ada 747 penerbangan domestik dari total 929 penerbangan yang mengalami keterlambatan. Lama keterlambatan bervariasi dari 1 menit sampai 55 menit, antara lain karena cuaca buruk dan ketidaktepatan waktu.

"Rasanya kesal juga sering terlambat, apalagi kalau diburu pekerjaan," kata Indra Saputra (25), penumpang tujuan Palembang, di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (26/6/2016).

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, jelang Lebaran, maskapai tak bisa serta- merta menambah penerbangan tanpa melihat kesiapan kru dan kelengkapan sarana prasarana. Selama ini, banyak maskapai berebut untuk mendapatkan slot penerbangan di jam padat yang menyebabkan keterlambatan.

"Harus dibagi ke slot waktu yang kosong, maskapai harus mau dan ini yang akan kami tertibkan," ujar Jonan di Bandara Soekarno-Hatta kemarin.

Bandara Soekarno-Hatta hanya memiliki dua landasan pacu dengan maksimal 72 pergerakan per jam. Selama ini, kapasitas itu hanya digunakan sebanyak 68 pergerakan, tetapi menumpuk pada jam sibuk.

"Pergerakan itu yang akan kita maksimalkan, artinya slot waktu yang kosong akan diisi. Sehingga kepadatan bisa terurai," kata General Manager Jakarta Air Traffic Service Center (JATSC) Bambang Rianto.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan perwakilan maskapai untuk membahas persiapan Lebaran.

"Responsnya positif dan semua maskapai berkomitmen untuk sama-sama berupaya mengatasi keterlambatan," ujarnya. (IDO/C08)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 27 Juni 2016, di halaman 2 dengan judul "Pesawat Terus Telat".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com