Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamanan Shalat Id di Masjid Istiqlal Diperketat Dibanding Tahun Lalu

Kompas.com - 06/07/2016, 07:38 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamanan shalat Idul Fitri 1437 H di Masjid Istiqlal Jakarta, Rabu (6/7/2016), berlangsung ketat.

Muchlis (32), salah satu pedagang minuman di dekat Pintu Juanda, mengatakan, penempatan personel keamanan sudah mulai dilaksanakan sejak Selasa (5/6/2016) sore. Padahal, penempatan petugas keamanan shalat Id pada tahun lalu baru dilakukan tengah malam.

"Dari kemarin sore sudah disisir sama Polri dan Paspampres. Ngeri, pakai senjata lengkap. Tahun lalu mah biasa aja, enggak sampai gitu," ujar dia.

Meski demikian, Muchlis yang merupakan warga Pejambon itu tidak merasa keberatan dengan pengamanan itu. Sebab, pengamanan ketat memang dibutuhkan dalam situasi saat ini.

"Wajar saja sih, apalagi kan kemarin ada bom di Solo. Kami (pedagang) sih enggak masalah," ujar dia.

(Baca: Shalat Id Digelar di Depan Lokasi Bom Bunuh Diri di Solo)

Pantauan Kompas.com, detektor metal di pintu utama Masjid diletakkan lebih maju dibandingkan tahun sebelumnya. Umat Muslim yang ingin shalat harus melewati alat itu beberapa meter sejak masuk gerbang masjid.

Tahun lalu, detektor metal ditempatkan di pintu masuk masjid. Selain itu, setiap pintu masuk mobil ditempatkan penghalau pintu atau lock door.

Lima personel TNI lengkap dengan detektor metal pun ditempatkan di setiap pintu tersebut.

Salah seorang personel TNI mengakui bahwa lock door tersebut baru ditempatkan pada tahun ini. Tahun lalu, tidak ada alat tersebut.

"Ini bagian dari antisipasi maksimal saja," ujar dia.

Penyelenggaraan shalat Id di Masjid Istiqlal berjalan lancar.

Kompas TV Pengamanan Mapolresta Bekasi Ditingkatkan



Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com