Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesin Presensi PNS DKI Banyak yang "Offline", Disebut Kabelnya Digigit Tikus

Kompas.com - 11/07/2016, 14:57 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Terjadi kendala teknis terhadap mesin-mesin presensi PNS DKI di berbagai kantor pemerintahan. Sebanyak 1.217 mesin presensi offline sehingga kehadiran PNS DKI di beberapa SKPD tidak tercatat.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Kehumasan DKI Jakarta Dian Ekowati mengatakan, hal ini disebabkan karena libur panjang saat Lebaran.

"Karena kejadiannya kemarin habis libur lama. Mungkin waktu itu ada sesuatu, kita akan cek laporan kondisi offline dan online mesin absennya," ujar Dian di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (11/7/2016).

Dian mengatakan, beberapa kabel fiber optic mesin presensi putus karena digigit tikus. Dia sedang mendata penyebab lain mesin tersebut offline.

Untuk daftar SKPD-nya, Dian mengatakan, kebanyakan mesin presensi yang mati adalah mesin di sekolah-sekolah dan kantor kelurahan.

"Kantor sudin mungkin juga ada," ujar Dian.

Berdasarkan data dari BKD hari ini, jumlah PNS DKI yang tidak hadir ada sebanyak 6.072 orang. PNS DKI yang terlambat ada 1.733 orang, sedangkan yang datang tepat waktu ada 32.108. Jika ditotal, mereka yang masuk hari ini ada 33.841 orang.

Sebagian PNS DKI dari 6.072 orang yang tidak masuk tersebut bisa saja merupakan PNS yang tidak bisa melakukan presensi karena mesinnya offline.

Terkait hal itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI Agus Suradika mengatakan, mereka bisa melakukan presensi manual agar TKD mereka bisa dihitung pada hari ini.

Meski banyak mesin yang offline, Agus mengatakan, kondisi tahun ini sudah lebih baik dari tahun lalu. Jumlah mesin yang offline pada tahun lalu jauh lebih banyak.

Tahun lalu, masalah yang terjadi adalah jaringan listrik dan soal konektivitas antarmesin dengan Kominfo.

"Tahun lalu yang offline bisa sampai 10.000. Jadi tahun ini jauh lebih baguslah," ujar Agus.

Kompas TV Puasa Hari Pertama, PNS DKI Tiba Lebih Awal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com