Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI Minta Penghina Presiden Jokowi Dihukum Maksimal karena Cabuli Anak

Kompas.com - 13/07/2016, 13:48 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com — Kepala Divisi Sosialisasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda mengunjungi Muhammad Arsyad (26), tersangka pencabulan anak perempuan, di Markas Polresta Depok, Rabu (13/7/2016).

Erlinda menilai Arsyad perlu dihukum maksimal untuk menimbulkan efek jera. "Kami dorong agar hukumannya maksimal, seumur hidup," kata Erlinda.

Arsyad saat ini disangka melanggar Pasal 332 KUHP karena membawa kabur anak di bawah umur dan Pasal 82 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

(Baca juga: Ditanya Mengapa Cabuli Anak-anak, Arsyad Mengaku karena Sayang)

Menurut Erlinda, Arsyad dapat disebut sebagai predator karena ia diketahui sudah mencabuli empat anak. 

Selain itu, kata dia, Arsyad patut diduga sebagai paedofil. Salah satu indikasinya adalah koleksi foto anak-anak kecil yang ada di kamera Arsyad.

Korban Arsyad yang sudah diketahui adalah K, anak di bawah umur yang dibawa kabur dari rumahnya di Cilodong, Depok, ke Villa Rindu Alam, di Puncak, pada 5 Juni 2016 lalu.

Anak itu sempat dicabuli, tetapi belum sampai disetubuhi dan akhirnya dipulangkan. Korban lainnya adalah F, anak di bawah umur yang dibawa kabur pada Minggu (10/7/2016) ke vila yang sama.

Beruntung, tangisan F saat akan disetubuhi itu didengar oleh warga sekitar. Arsyad kemudian ditangkap dan ditahan.

Modus yang digunakan Arsyad juga tak jauh berbeda. (Baca juga: Ini Modus Penghina Presiden Jokowi Rayu Anak Kecil)

Ia diduga mengiming-imingi anak yang ditemuinya di jalan dengan uang kemudian mengajak anak tersebut untuk naik ke motornya dengan dalih minta ditunjukkan lokasi minimarket.

Adapun Arsyad pernah ditetapkan sebagai tersangka bahkan sempat ditahan oleh pihak Mabes Polri karena dilaporkan atas dugaan menghina Presiden Joko Widodo pada 2014.

Ia mengunggah gambar montase hasil rekayasa yang menunjukkan Presiden Joko Widodo sedang berhubungan seksual dengan mantan Presiden RI, Megawati Soekarnoputri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com