Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Mengaku Bayar Vaksin Palsu di Loket Resmi RS Harapan Bunda

Kompas.com - 17/07/2016, 06:31 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dari 44 peserta imunisasi di Rumah Sakit Harapan Bunda yang dipastikan jadi korban vaksin palsu, salah seorang di antaranya diketahui bernama Rizky Xavier Prayogo yang kini berusia 9 bulan.

Menurut keterangan neneknya, Ismiyati (58), pembayaran untuk biaya imunisasi Rizky selalu dilakukan di loket resmi.

(Baca juga: Pendataan Pasien Korban Vaksin Palsu di RS Harapan Bunda Sempat Ricuh)

Atas dasar itu, Ismiyati berkeyakinan bahwa penggunaaan vaksin palsu di RS Harapan Bunda bukan hanya perbuatan oknum, tetapi melibatkan pihak rumah sakit secara kelembagaan.

"Saya selalu membayar resmi di loket, Pak. Berarti ini ada permaian dari pihak rumah sakit, bukan hanya dari dokter yang bersangkutan saja," kata Ismi saat kedatangan satgas vaksin palsu di RS Harapan Bunda, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Sabtu (16/7/2016).

Menanggapi hal itu, anggota satgas vaksin palsu, Komisaris Furqon Budiman menyatakan, saat ini pihak Kepolisian masih mencari fakta-fakta terkait kasus ini. 

(Baca juga: Pelayanan RS Harapan Bunda Ditutup Saat Didatangi Ratusan Orang )

Ia menyatakan, tanpa fakta, pihak Kepolisian tidak bisa menuduh sembarangan. Oleh karena itu, ia meminta dukungan dari masyarakat selama pihak Kepolisian melakukan penyidikan.

"Jadi siapa pun  yang apabila ditemukan dari fakta-fakta ini ada indikasinya ikut bermain, akan ditindak sesuai hukum yang berlaku," kata Kasubdit III Ditipideksus Bareskrim Polri ini.

Saat ini, sudah ada satu orang dokter RS Harapan Bunda yang ditetapkan sebagai tersangka.

Kompas TV Vaksin Palsu Jadi Pelajaran, RS harus Diawasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com