Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Temukan Vaksin Palsu di RSIA Mutiara Bunda

Kompas.com - 18/07/2016, 15:34 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com
— Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Mutiara Bunda, Senin (18/7/2016) siang, mengadakan pertemuan dengan orangtua pasien yang merasa menjadi korban vaksin palsu. Dalam pertemuan tersebut, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Serang Mohammad Kashuri menyampaikan hasil temuannya di RSIA Mutiara Bunda.

Menurut Kashuri, RSIA Mutiara Bunda teridentifikasi menggunakan vaksin palsu dengan jenis Tripacel.

"Hanya vaksin Tripacel yang isinya tidak sesuai. Terkait dengan temuan ini, kami sampaikan ke Dinas Kesehatan untuk tindak lanjuti kemudian biar proses hukum meneruskan," kata Kashuri dalam pertemuan tersebut.

Kashuri menuturkan, temuan yang ia ungkapkan berdasarkan pengambilan sampel pada 23 Juni 2016.

Adapun dr Arief Budiman selaku Sekretaris Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Banten menjelaskan bahwa vaksin Tripacel adalah vaksin untuk mencegah DPT (Difteri, Pertusis, dan Tetanus).

"Yang kami temukan dalam vaksin palsu, itu tidak semua komponen bakterinya dimasukkan. Sehingga, efek imunisasi yang efek demamnya lebih rendah kurang," kata Arief.

Arief pun menyatakan bahwa bahaya vaksin palsu hanya terdeteksi sesaat setelah vaksin disuntikkan, yaitu berupa alergi. Jika setelah terpapar vaksin palsu dan tidak terjadi efek samping pada tubuh pasien, maka Arief menilai tidak bahaya.

"Yang paling kita perhatikan apabila memang palsu, maka kekebalan tubuh yang kita harapkan tidak akan muncul. IDAI setuju vaksin ulang menggunakan vaksin yang setara, disediakan pemerintah dan melalui persetujuan orangtua," ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, pihak manajemen atau direktur RSIA Mutiara Bunda tidak hadir. Belum diketahui sejak kapan vaksin Tripacel palsu digunakan di RSIA Mutiara Bunda. Saat ini, pihak BPOM dan Kementerian Kesehatan masih memeriksa data rumah sakit tersebut.

Kompas TV Kemenkes Siap Vaksin Ulang Anak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com