Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Ulang di RS Harapan Bunda Digelar Sehari, Ini Kata Kadinkes

Kompas.com - 19/07/2016, 14:21 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur, menggelar pelayanan vaksin ulang terkait kasus vaksin palsu di rumah sakit itu, Selasa (19/7/2016). Tim dokter dari pemerintah, TNI, dan Polri dikerahkan untuk melayani vaksinasi ulang tersebut.

Namun, pelayanan vaksin ulang di RS Harapan Bunda ternyata hanya digelar pada hari ini. Selanjutnya, masyarakat diminta melakukan vaksin ulang di fasilitas kesehatan pemerintah, seperti puskesmas, rumah sakit kecamatan, atau di rumah sakit umum daerah.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto mengatakan, masyarakat juga bisa melakukan vaksin ulang di Rumah Sakit Polri dan Rumah Sakit Angkatan Darat. Ia menuturkan, hal ini dilakukan karena pemerintah ingin mengambil alih pemberian vaksin ulang menyusul terbongkarnya kasus vaksin palsu di beberapa rumah sakit.

Vaksin ulang yang diberikan di RS Harapan Bunda, kata Koesmedi, adalah vaksin dasar. Ia mengatakan, pemberian vaksin ulang tersebut dilakukan oleh tim dokter dari pemerintah, Polri, dan TNI.

"Selanjutnya di sini tidak ada penanganan vaksin palsu, hanya hari ini. Selanjutnya kita serahkan ke puskesmas, rumah sakit kecamatan, rumah sakit umum daerah, Rumah Sakit Polri, dan Rumah Sakit Angkatan Darat," kata Koesmedi, di RS Harapan Bunda, Jakarta Timur.

Untuk dapat mengikuti vaksin ulang, orangtua pasien dapat melakukan registrasi sambil menyerahkan buku rekam medis pasien. Setelah itu anak akan ditimbang dan diarahkan ke dokter spesialis anak untuk konsultasi dan pemeriksaan apakah perlu divaksin ulang atau tidak.

Koesmedi menyarankan kepada masyarakat yang masih khawatir dengan peredaran vaksin palsu agar dapat datang ke fasilitas kesehatan milik pemerintah. Para orangtua pasien cukup membawa rekam medis saat berkonsultasi dengan dokter terkait pemberian vaksin ulang.

"Nanti pihak puskesmas atau kami akan menelusuri dia ada di mana, apakah perlu diberikan atau tidak (vaksin ulang), nanti kita bicara ke dokter spesialis anak bahwa ini diulang atau tidak," ujar Koesmedi.

Koesmedi menyatakan, sampai saat ini sudah 44 orang melakukan vaksin ulang di RS Harapan Bunda. Sementara se-DKI sampai Senin (18/7/2016), sudah ada 114 orang yang tercatat melakukan vaksin ulang di Puskesmas Ciracas, Rumah Sakit Kecamatan Ciracas, Klinik Cijantung, dan RS Harapan Bunda.

Kompas TV BPOM: 2 RS Dapatkan Vaksin Secara Ilegal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com